Senin, 05 Desember 2011

Tujuan Hidup

Assalamu'alaikum,.Warahmatullahi,.Wabarakatuh !!!

بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ

Rasanya semua orang sepakat dengan tujuan hidup yaitu mencari dan menggapai kebahagiaan.
Semua manusia ingin hidupnya bahagia, dan semua tahu bahwa untuk mencapai kebahagiaan itu perlu pengorbanan. Hanya saja, manusia banyak salah mencari jalan kebahagiaan, banyak yang memilih sebuah jalan hidup yang Ia sangka di sana ada pantai kebahagiaan, padahal itu adalah jurang kebinasaan, itu hanya sebatas fatamorgana kebahagiaan, bukan kebahagiaan yang hakiki. Celakanya lagi, semakin dilalui jalan fatamorgana tersebut semakin jauh pula Ia dari jalan kebahagiaán hakiki, kecuali Ia surut kembali ke pangkal jalan.

Banyak orang menyangka kebahagiaan ada pada harta, karenanya ia berupaya mencari sumber sumbernya dengan berletih dan berpeluh. Setelah Ia peroleh harta tersebut, hatinya tetap gundah dan perasaan masih gelisah!! Ada saja yang membuat hati itu gelisah, kadang-kadang munculnya dari anak-anaknya, kadang-kadang dari istrinya atau tidak jarang juga datang dari usaha itu sendiri.

Banyak pula yang nenyangka bahwa pangkat dan kekuasaan adalah kebahagiaan.
Ketika dilihat mereka yang berkuasa dan bertahta, secara lahir mereka begitu tampak bahagia hidupnya!
Pergi dijemput pulang diantar, ketika ia berkehendak tinggal memesan, perintahnya tidak ada yang menghalangi!! Akan tetapi setelah diselidiki lebih mendalam, kita masuk menembus dinding istananya, akan terdengar keluh kesahnya, dalam harta yang banyak itu terdapat jiwa yang rapuh.

Jadi apa kebahagiaan yang sebenarnya ?
Apa kebahagiaan sejati yang seharusnya dicari oleh manusia ?
Siapa yang sebenarnya orang yang berbahagia?
Apa sarana untuk mencapainya?

Manusia diciptakan oleh Allah Azza wa Jalla, bukan mereka yang menciptakan diri mereka, tentu yang paling tahu tentang seluk-beluk manusia termasuk tentang sebab bahagia atau sebab sengsara adalah Dia Allah subhanahu wa ta‘ala bukan manusia. Sama halnya dengan sebuah produk, sekiranya hendak mengetahui hakikat produk tersebut tentu ditanyakan kepada pembuatnya, bukan kepada produk itu sendiri.

Allah Azza Wa Jalla .berfirman;
“Apakah Allah yang menciptakan itu tidak mengetahui (yang kamu lahirkan atau rahasiakan)? Dan Dia Maha Halus lagi Maha Mengetahui”. (QS. al-Mulk:14)

Ketika Al-Qur’an ditadabburi dan syariat Islam dikaji, maka kita dapat menyimpulkan bahwa kebahagiaan yang hakiki adalah dengan mengaplikasikan penghambaan diri kepada Allah Azza Wa Jalla. Orang yang bahagia adalah orang yang telah berhasil menjadi hamba Allah Azza Wa Jalla. Sarana kebahagiaan adalah semua sarana yang telah disediakan olehNya dalam meniti jalan penghambaan diri kepada Allah.

Karena penghambaan diri inilah sebab diciptakannya manusia dan jin..karena ubudiah kepada Allah ditegakkannya langit dan dibentangkannya bumi... karena penghambaan inilah diturunkannya kitab dan diutusnya rasul...

Allah Azza Wa Jalla .berfirman;
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepadaKu”.
(QS.Az-Zariat: 56)

Orang yang berpaling dari penghambaan diri ini dialah orang yang sengsara,

Allah Azza Wa Jalla .berfirman;
“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta”. (QS. Thaha:124)

“Untuk Kami beri cobaan kepada mereka dan barang-siapa yang berpaling dari peringatan Tuhannya, niscaya akan dimasukkan-Nya ke dalam azab yang amat berat”. (QS. Al-Jin:17)

Allah Subhanahu wa ta’ala telah menentukan taqdir semua makhluk dan tidak ada yang dapat merubah taqdir selainNya.
Allah Azza Wa Jalla tentukan kebaikan dan keburukan, kebahagiaan dan kesengsaraan, kaya dan miskin, laki-laki dan perempuan. Manusia tidak bisa melawannya, sekiranya Allah telah menentukan kemiskinan pada seseorang, maka tidak ada yang dapat mengkayakannya, ketika Allah telah menentukan kepadanya kesengsaraan, maka tidak ada satupun yang dapat membahagiakannya.

Kalaulah begitu, kemana manusia hendak lari?! Kemana manusia hendak berteduh dan bernaung dari taqdir yang
Ia tidak memiliki daya dan upaya untuk merubahnya kecuali atas izinNya?! Kemana manusia hendak bersandar dari sesuatu urusan yang tidak di tangannya?! Manusia yang berakal tentu akan bernaung kepada Zat yang telah mentaqdirkan segala sesuatu, dalam naungan-Nya Ia akan merasakan ketenangan, dalam menyandarkan diri kepadaNya, akan ia peroleh kebahagiaan, dalam ke-pasrahan diri kepadaNya akan sirna segala kecemasan dan kesedihan.

Bagaimana ia tidak bahagia, bukankah Jejak jejak kasih sayang Allah begitu tampak dalam taqdir kehidupannya?! Bagaimana ía tidak tenang, bukankah semua taqdir yang ía suka atau yang ía benci, merupakan sarana untuk menggapai ridho dan cintaNya?

Dari mana kesedihan masuk ke dalam dirinya atau rasa takut menyelimutinya, karena sebelumnya ia telah diajarkan tentang cara menghadapinya, bersabar ketika sengsara dan beryukur ketika bahagia, sehingga sengsaranya tidak membawa kepada keputusasaan dan senangnya tidak membawanya kepada kesombongan dan kecongkakan.

Syaikhul Islam Ibnu Taymiah rohimahullah ta’ ala menguñgkapkan hakikat tersebut yang berlaku pada dirinya, beliau berkata, “Apa yang dapat dilakukan oleh musuh-musuhku ?! Surga ada di dadaku, kemanapun dan dimanapun aku, Ia tetap bersamaku!! Sekiranya mereka memenjarakanku, maka penjara bagiku adalah kholwat. Sekiranya mereka mengusirku, usiran itu bagiku menjadi tamasya. Sekiranya mereka membunuhku, terbunuhnya diriku adalah syahid di jalan Allah Subhanahu wa ta’ala”.

Bahkan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam sebagai manusia yang paling sempurna ubudiahnya kepada Allah, ketika Allah telah mentaqdirkan sesuatu yang berat dalam dakwah beliau, yaitu dua orang yang selama ini sebagai pembela dan penopang dakwah beliau, Khadijah Radliallahu anha istri beliau dan Abu Thalib paman beliau, telah meninggal dunia. Membuat kaum Quraisy meningkatkan permusuhan mereka kepada beliau dan memberi ultimatum untuk menghentikan dakwah beliau, bahkan telah berani pula mengusir beliau dari Mekkah.

Berangkatlah beliau ke Thaif, berharap pembelaan dan bantuan. Kiranya bukan pembelaan yang beliau dapat dan bukan bantuan yang beliau peroleh, tapi malah cacian dan cemoohan, bahkan usiran oleh anak-anak dan wanita-wanita di sana, sedangkan beliau seorang utusan Allah Azza wa Jalla, Allah yang memiliki langit dan bumi.

Mereka telah melukai melempar beliau dengan batu hingga luka kaki beliau, sebagaimana sebelumnya mereka telah melukal hati dan perasaannya. Belum sampai di situ malaikat gunung Akhsyabain meminta izin kepadanya untuk menimpakan gunung tersebut kepada mereka, sebagai tanda bahwa beliau bukan sendirian.

Bertambah sedih beliau, karena yang beliau inginkan bukanlah balas dendam atau kepuasan diri, yang beliau inginkan hanya menampakkan bukti penghambaan diri kepadaNya, hal itu nampak betul dari doa beliau panjatkan kepadaNya,

“Ya Allah Azza wa Jalla kepadaMulah daku keluhkan lemahnya kekuatanku, sedikitnya hilafku, hinanya diriku di mata manusia. Wahai Zat yang paling Pemurah ! Engkaulah Rabb orang-orang yang lemah, dan Engkaulah Rabbku! Kepada siapa Engkau hendak titipkan diriku?! Apakah kepada orang yang jauh yang tidak peduli dengan diriku atau engkau hendak serahkan perkara diriku kepada musuh?! Meskipun begitu, selagi Engkau tidak murka kepadaku, aku tidakpeduli!! Akan tetapi pengampunanMu lebih luas bagiku, aku berlindung dengan cahaya wajahMu -yang telah menerangi semua kegelapan, dengannya berjalan perkara dunia dan akhirat- dan turunnya murkaMu kepadaku atau jatuh kepadaku kebencianMu, hanya kepadaMu pengaduanku sampai Engkau ridho, dan tidak ada daya dan upaya kecuali denganMu “.

Al-Quran menyebutkan bahwa orang berbahagia adalah orang yang menjalankan perintah Allah azza wa Jalla, Allah berfirman,

“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam sholatnya.
Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna. Dan orang-orang yang menunaikan zakat. Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya. Kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barangsiapa mencari yang di balik itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya. Dan orang-orang yang memelihara sholatnya“. (QS. Al-Mukminun:1 -9)

Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman : ,

“Alif laam miin. Kitab (Al Quran) inii tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. Mereka Itulah yang tercipta mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung”.
(QS. AI-Baqarah:1 -5)

Sebaliknya Allah Azza wa Jalla menyebutkan bahwa orang yang melanggar perintahNya atau merekalah orang yang merugi,

Allah Azza wa Jalla berfirman, :

“Katakanlah: "Cukuplah Allah menjadi saksi antaraku dan antaramu. Dia mengetahui apa yang di langit dan di bumi.Dan orang-orang yang percaya kepada yang batil dan ingkar kepada Allah, mereka itulah orang-orang yang merugi”. (QS. Al-An kabut: 52)

“(yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi”. (QS. Al-Baqarah :27)

Subhanaka Allahuma wa bihmdika asyhadu ala ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaik. . .

" Inilah Amalan di Hari Jumat yang Bikin Semangat "

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Alhamdulillah wa sholaatu wa salaamu ‘ala
Rosulillah wa ‘ala aalihi wa shohbihi ajma’in...Amma Ba'du .

Pada hari Jumat yang berkah ini kita akan
menggali amalan-amalan apa sajakah yang bisa kita lakukan di hari Jumat.

Hari Jumat adalah hari yang mulia, dan kaum muslimin di seluruh penjuru
dunia memuliakannya. Keutamaan yang besar tersebut menuntut umat Islam untuk mempelajari petunjuk Rasulullah dan sahabatnya, bagaimana seharusnya msenyambut hari tersebut agar amal kita tidak sia-sia dan mendapatkan pahala dari Allah ta’ala.

Sangat disayangkan, pada hari Jumat biasanya di masyarakat kita beredar
amalan-amalan yang bukan sunnah, dan justru akhirnya menutup keberadaan amalan sunnah di hari Jumat tersebut.

Berikut ini beberapa adab yang harus diperhatikan bagi setiap muslim yang ingin menghidupkan syariat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada hari Jumat.Mari kita simak secara ringan dan sederhana sebagai berikut :

Pertama : Mandi, Memakai wangi-wangian dan Pakaian yang Terbaik :

Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam bersabda :
"Siapa yang mandi pada hari jum'at dan memakai pakaian terbaik yang dimiliki, memakai harum-haruman jika ada, kemudian pergi jum'at dan di sana tidak melangkahi bahu manusia lalu ia mengerjakan sholat sunnah, kemudia ketika imam datang ia diam sampai selesai sholat jum'at maka perbuatannya itu akan menghapuskan dosanya antara jum'at itu dan jum'at sebelumnya." (HR. Ibnu Hibban dan Al-Hakim).

Jumat adalah hari raya setiap muslim karena itu sangat wajar jika
menyiapkan penampilan dan fisik untuk menyambut dan menghias kemuliannya. Adalah Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam : yang mempraktekkan sendiri bagaimana beliau mempunyai pakaian khusus spesial di hari Jumat, dan memerintahkan para sahabat untuk juga melakukannya. Tentang mandi dan wangi-wangian, selain sebagai syiar hari raya, juga untuk menambah kekhusyukan dalam melakukan rangkaian ibadah sholat Jumat. Kita akan bisa membedakan dengan mudah, mana yang datang ke masjid dengan penuh kegembiraan dan persiapan, dan mana yang datang dengan setumpuk kelelahan.

Kedua : Memotong Kuku dan Mencukur Kumis

"Adalah Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam bersabda :"Memotong kuku dan mencukur kumis
pada hari jum'at sebelum beliau pergi sholat jum'at.(HR. Al-Baihaqi dan At-Thabrani).

Sebagai tambahan kesempurnaan dalam menyambut hari raya pekanan Jumat yang mulia, hendaknya juga kita membersihkan diri kita, dan menjalankan sunnah fitrah : diantaranya adalah memotong kuku dan mencukur kumis, khususnya sebelum pergi sholat Jumat, sebagaimana disebutkan dalam riwayat di atas.

Ketiga : Membaca Surat Al-Kahfi :
Di masyarakat kita hari Jumat terkadang identik dengan pembacaan yasin.
Hal ini sudah berlangsung sejak lama dan diyakini sebagai salah satu amalan utama di hari Jumat. Sesungguhnya riwayat pembacaan surat tertentu di hari atau malam Jumat memang beragam, namun salah satu yang paling kuat justru tidak menyebutkan surat Yasin, namun surat Al Kahfi, sebagaimana riwayat dari Abu saied bahwa "

Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam bersabda :“Barangsiapa membaca surat al-kahfi pada hari jum’at,
maka cahaya akan menyinarinya diantara dua jum’at”. (H.R al-Hakim hadits shahih).

Semoga Allah memudahkan kita menghidupkan sunnah Rasul-Nya.

Keempat : Memperbanyak Sholawat Atas Nabi
Bentuk kecintaan kita kepada Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam :
yang paling sederhana adalah mengucapkan doa dan mengingatnya dalam
lisan dan ucapan kita. Inilah doa sholawat yang memiliki keutamaan tersendiri, khususnya pada hari Jumat.

Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam bersabda :
“ Maka perbanyaklah (sholawat) kepadaku pada hari (jum’at) ini, sesungguhnya sholawat kalian akan ditampakkan kepadaku” (H.R Abu Daud no.1047 hadits shahih).

Kelima : Bersegera Menuju Masjid.
Sebuah hadits yang sering kita kenang saat kecil tentang keutamaan mereka
yang bersegera menuju masjid untuk menjalankan ibadah sholat Jumat,

Dari Abu hurairoh berkata:
Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam bersabda :
“Pada hari jum’at disetiap pintu mesjid ada beberapa malaikat yang mencatat
satu persatu orang yang hadir sholat jum’at sesuai dengan kualitas kedudukannya, Apabila imam datang/ naik mimbar maka para malaikat itu menutup lembaran catatan tersebut lalu meraka bersiap-siap mendengarkan khutbah, perumpamaan orang yang datang lebih awal seperti orang yang berqurban seekor unta gemuk, orang yang datang berikutnya seperti orang yang berqurban sapi, dan orang datang berikutnya seperti orang yang berqurban kambing, dan orang yang datang berikutnya seperti orang yang bersedeqah ayam, dan orang yang datang berikutnya (kelompok akhir) seperti orang yang bersedekah sebutir telur.” (H.R Bukhori no:929 Muslim no:850)

Maka di dalamnya ada anjuran dan keutamaan datang lebih awal,
agar bisa mengkondisikan hati dan ruhiyah dalam menerima nasihat dan pelaksanaan ibadah sholat Jumat.

Keenam : Sholat Sunnah Ketika Menunggu Imam atau Khatib ( sebelum Khotib naik mimbar )

Abu Huroiroh radhiallahu ‘anhu menuturkan bahwa Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam bersabda :
“Barang siapa mandi kemudian datang untuk sholat Jumat, lalu ia sholat semampunya dan dia diam mendengarkan khotbah hingga selesai, kemudian sholat bersama imam maka akan diampuni dosanya mulai jum’at ini sampai jum’at berikutnya ditambah tiga hari.” (HR. Muslim)

Ketujuh. Sholat Sunnah Setelah Sholat Jumat
Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam bersabda :“Apabila kalian telah selesai mengerjakan sholat Jumat, maka sholatlah empat rakaat.” Amr menambahkan dalam riwayatnya dari jalan Ibnu Idris, bahwa Suhail berkata,“Apabila engkau tergesa-gesa karena sesuatu, maka sholatlah dua rakaat di masjid dan dua rakaat apabila engkau pulang.” (HR. Muslim, Tirmidzi)

Inilah kumpulan amal di hari Jumat yang bikin semangat. Mungkin masih ada riwayat lain yang juga menyebutkan amalan lainnya,seperti bersedekah di hari Jumat, bahkan juga 'membahagiakan' istri di hari Jumat. Semuanya mempunyai keutamaan tersendiri sebagaimana ditemukan dalam banyak Riwayat...

NOTE :

" Sholatnya Wanita Pada Hari Jum’at "

Shalat Jum’at tidak diwajibkan bagi kaum wanita, akan tetapi jika seorang
wanita melaksanakan shalat Jum’at bersama imam shalat Jum’at maka shalatnya sah, namun jika ia melaksanakan shalat seorang diri di rumah maka ia harus melaksanakan shalat Zhuhur sebanyak empat rakaat, shalat Zhuhur itu dilaksanakan setelah masuknya waktu shalat atau setelah matahari condong ke barat, dan tidak boleh bagi seorang wanita untuk melaksanakan shalat Jum’at seorang diri.[Fatawa Al-Lajnah Ad-Da'imah Lil Ifta VII/212, fatwa nomor 4148]

Semoga kita mampu mengoptimalkan hari Jumat ini dengan penuh semangat...

 Aamiin ya Robbal 'alamiin ...
• JUM'AT MUBARROK •

Nama-Nama Anak Yang Islami

SYIN (ﻦﻴﺸﻟا)
1. Syabb : ّبﺎَﺷ : pemuda
2. Syady : يِدﺎَﺷ : yang merangkai sya’ir
3. Syarih : حِرﺎَﺷ : yang menjelaskan, menerangkan, mensyarah, yang lapangdada
4. Syathir : ﺮِﻃَﺎﺷ : genius
5. Syathibi : ّﻲِﺒِﻃﺎَﺷ : nama ulama terkemuka
6. Sya’ir : ﺮِﻋﺎَﺷ : penyair
7. Syafi’ : ﻊِﻓﺎَﺷ : yang memberi pertolongan
8. Syafi’i : ّﻲِﻌِﻓﺎَﺷ : dinisbatkan kepada Imam asy-Syafi’i
9. Syakir : ﺮِآﺎَﺷ : yang bersyukur
10. Syamil : ﻞِﻣﺎَﺷ : komplit, universal, yang mencakup
11. Syamikh : ﺦِﻣﺎَﺷ : yang tinggi, kokoh
12. Syahy : ﻲِهﺎَﺷ : yang memiliki keinginan
13. Syaj’an : نﺎَﻌْﺠَﺷ : yang sangat pemberani
14. Syaddad : داﱠﺪَﺷ : yang kuat, keras
15. Syarif : ﻒْﻳِﺮَﺷ : yang mulia, terhormat
16. Syarik : ﻚْﻳِﺮَﺷ : kongsi, sekutu
17. Sya’rani : ﻲِﻧاَﺮْﻌَﺷ : dinisbatkan kepada kata sya’r ; rambut
18. Syaghghaf : َﺷفﺎﱠﻐ : yang memiliki keinginan yang amat sangat, tergila-gila, mabuk kepayang
19. Syafiq : ﻖْﻴِﻔَﺷ : yang halus perasaannya, penuh belas kasih
20. Syaqiq : ﻖْﻴِﻘََﺷ : sekandung, terbelah
21. Syakib : ﺐْﻴِﻜَﺷ : yang memberi balasan kebaikan
22. Syakkar : رﺎﱠﻜَﺷ : yang banyak bersyukur, terimakasih
23. Syakur : رْﻮُﻜَﺷ : yang banyak bersyukur, terimakasih
24. Syammakh : خﺎﱠـَﻤﺷ : yang amat tinggi, kokoh
25. Syairazy : يِزاَﺮْﻴَﺷ : dinisbatkan kepada kata syairaz ; nama kota di Persia/Iran sekarang, nama ulama terkenal
26. Syihab : بﺎَﻬِﺷ : bintang meteor, cahaya api
27. Syu’aib : ﺐْﻴَﻌُﺷ : nama nabi, diminutif dari kata sya’b ;bangsa, suku
28. Syuja’ : عﺎَﺠُﺷ : pemberani
29. Syuraih : ﺢْﻳَﺮُﺷ : diminutif dari kata syarh ; penjelasan, lapang dada, lega
30. Syurahbil : ﻞْﻴِﺒْﺣَﺮُﺷ : nama seorang shahabat

Shad (دﺎﺼﻟا)
1. Sha-ib : ﺐِﺋﺎَﺻ : yang bertindak benar
2. Sha-id : ﺪِﺋﺎَﺻ : yang berburu
3. Sha-in : ﻦِﺋﺎَﺻ : yang menjaga
4. Sha’im : ﻢِﺋﺎَﺻ : yang berpuasa
5. Shabir : ﺮِﺑﺎَﺻ : penyabar
6. Shahib : ﺎَﺻﺐِﺣ : teman, shahabat, yang menyertai
7. Shahy : ﻲِﺣﺎَﺻ : yang berteriak, bangun
8. Shadir : رِدﺎَﺻ : yang mengeluarkan, menerbitkan, bersumber
9. Shadiq : قِدﺎَﺻ : yang jujur
10. Sharif : فِرﺎَﺻ : yang mengalihkan (perhatian, dst), yang merubah
11. Sharim : مِرﺎَﺻ : yang tegas, tajam
12. Sha’id : ﺪِﻋﺎَﺻ : yang memanjat, menaiki
13. Shafih : ﺢِﻓﺎَﺻ : pemaaf
14. Shafy : ﻰِﻓﺎَﺻ : yang suci, murni, bersih, tidak keruh
15. Shalih : ﺢِﻟَﺎﺻ : orang yang shalih, sesuai
16. Shamit : ﺖِﻣﺎَﺻ : yang diam tidak banyak bicara
17. Shamid : ﺪِﻣﺎَﺻ : yang tegar
18. Shabbah : حﺎﱠﺒَﺻ : yang mengucapkan selamat pagi
19. Shahafy : ّﻲِﻔَﺤَﺻ : wartawan
20. Shakhar : ﺮْﺨَﺻ : batu yang keras, karang
21. Shaddam : ماﱠﺪَﺻ : yang membenturkan
22. Sharraf : فاﱠﺮَﺻ : kasir
23. Shafar : ﺮَﻔَﺻ : bulan shafar
24. Shafwat : تَﻮْﻔَﺻ : jernih, bersih, bening
25. Shafwan : ناَﻮْﻔَﺻ : jernih, bersih, nama seorang shahabat, batu besar yang halus/licin
26. Shafih : ﺢْﻴِﻔَﺻ : pedang yang tajam, lempengan
27. Shafir : ﺮْﻴِﻔَﺻ : terompet, siulan
28. Shafrawy : يِواَﺮْﻔَﺻ : dinisbatkan kepada kata “shufr”; kuning, kekuning-kuningan
29. Shaqr : ﺮْﻘَﺻ : burung elang
30. Shaql : ﻞْﻘَﺻ : tajam
31. Shalah : حﺎَﻠَﺻ : keshalihan, kecocokan
32. shahl : ﻞْﻬَﺻ : suara kuda
33. Shawwan : ناﱠﻮَﺻ : yang menjaga (diri, dsb)
34. Shayyad : دﺎـﱠﻴَﺻ : ahli berburu
35. Shaidaly : ّﻰِﻟَﺪْﻴَﺻ : apoteker
36. Shiddiq : ﻖـْﻳﱢﺪِﺻ : yang amat jujur
37. Shirath : طاَﺮِﺻ : jalan
38. Shulhi : ّﻲِﺤْﻠُﺻ : dinisbatkan kepada kata shulh ; perdamaian
39. Shuwailih : ﺢِﻠْﻳَﻮُﺻ : diminutif dari kata shalih
40. Shuhaib : ﺐْﻴَﻬُﺻ : julukan bagi singa, nama seorang shahabat terkenal Shuhaib ar-Ruumy

DHAD (دﺎﻀﻟا)
1. Dhabith : ﻂِﺑﺎَﺿ : kapten, yang mencocokkan, yang kuat hafalannya
2. Dhahik : ﻚِﺣﺎَﺿ : yang tertawa
3. Dhamin : ِﻣﺎَﺿﻦ : yang menjamin, menanggung
4. Dhawy : يِوﺎَﺿ : bercahaya
5. Dhahhak : كﺎﱠﺤَﺿ : yang banyak tertawa
6. Dhamir : ﺮْﻴِﻤَﺿ : perasaan
7. Dhaif : ﻒْﻴَﺿ : tamu
8. Dhiman : نﺎـَﻤِﺿ : jaminan
9. Dhubaib : ﺐْﻴَﺒٌﺿ : diminutif dari kata dhabb ; sejenis biawak
10. Dhuha : ﻰَﺤٌﺿ : waktu dhuha, sebelum matahari tergelincir

THA’ (ءﺎﻄﻟا)
1. Thaif : ﻒِﺋَﺎﻃ : yang berkeliling/melakukan thawaf, nama kota di Arab Saudi
2. Thahin : ﻦِﺣﺎَﻃ : yang menumbuk
3. Tharih : حِرﺎَﻃ : yang melemparkan (pendapat, dsb), yang membuang
4. Tharid : دِرﺎَﻃ : yang mengusir
5. Thariq : قِرﺎَﻃ : yang datang waktu malam, yang mengetuk, nama seorang pahlawan Islam terkenal (Thariq bin Ziyad)
6. Thazij : جِزﺎَﻃ : yang segar (makanan, dsb), steril
7. Thaqim : ﻢِﻗﺎَﻃ : pilot
8. Thalib : ﺐِﻟﺎَﻃ : yang menuntut, mencari, mahasiswa
9. Thamih : ﺢِﻣﺎَﻃ : yang antusias
11. Thahir : ﺮِهﺎَﻃ : yang suci, bersih
12. Thabari : يِﺮَﺒَﻃ : nama seorang Mufassir terkenal (Imam ath-Thabari)
13. Thabrani : ﻲِﻧاَﺮْﺒَﻃ : nama seorang Muhaddits (ahli hadits) terkenal (Imam ath-Thabrani)
14. Thahhan : نَﺎّﺤَﻃ : orang yang menumbuk (sesuatu)
15. Thalal : لﺎَﻠَﻃ : tempat yang tinggi
16. Thayyar : رﺎﱠﻴَﻃ : penerbang, pilot
17. Thayyib : ﺐﱢﻴَﻃ : yang baik, enak, suci
18. Thiraz : زاَﺮِﻃ : ukuran, model, tipe
19. Thufail : ﻞْﻴَﻔُﻃ : diminutif dari kata thifl ; anak kecil

ZHA’ (ءﺎﻈﻟا)
1. Zha’in : ﻦِﻋﺎَﻇ : yang bepergian pada siang hari yang terik
2. Zhafir : ﺮِﻓﺎَﻇ : yang menang, beruntung
3. Zhahir : ﺮِهﺎَﻇ : bagian luar, lahiriah, terang, nampak
4. Zharif : ﻒْﻳِﺮَﻇ : cerdik, terang
5. Zhafran : ناَﺮْﻔَﻇ : yang menang, beruntung
6. Zhahran : ناَﺮْﻬَﻇ : bagian belakang, nama kota di Arab Saudi

‘AIN (ﻦﻴﻌﻟا)
1. ‘Aif : ﻒِﺋﺎَﻋ : yang menjaga kesucian dirinya, penjijik
2. ‘Aisy : ﺶِﺋﺎَﻋ : yang hidup
3. ‘Abid : ﺪِﺑﺎَﻋ : ahli ‘ibadah
4. ‘Abir : ﺮِﺑﺎَﻋ : yang melewati, musafir
5. ‘Aji : ﻲِﺟﺎَﻋ : dinisbatkan kepada kata ‘aajj ; gading, berkebangsaan negara Pantai Gading
6. ‘Adil : لِدﺎَﻋ : yang adil
7. ‘Arif : فِرﺎَﻋ : yang mengetahui, mengenal
8. ‘Azil : لِزﺎَﻋ : yang mengasingkan diri, tidak mempersenjatai diri
9. ‘Asyur : رْﻮُﺷﺎَﻋ : ke-sepuluh
10. ‘Athif : ﻒِﻃﺎَﻋ : yang lembut, penuh kasih
11. ‘Aqil : ﻞِﻗﺎَﻋ : yang berakal, cerdas
12. ‘Alim : ﻢِﻟﺎَﻋ : yang berpengetahuan, seorang ‘alim
13. ‘Ammiy : ّﻲِّﻣﺎَﻋ : yang ‘awam, biasa
14. ‘Ayid : ﺪِﻳﺎَﻋ : yang kembali
15. ‘Abbad : دﺎﱠﺒَﻋ : ahli/yang banyak beribadah
16. ‘Abud : دْﻮُﺒَﻋ : ahli ibadah
17. ‘Abqary : ّيِﺮَﻘْﺒَﻋ : yang jenius
18. ‘Atid : ﺪْﻴِﺘَﻋ : yang selalu hadir
19. ‘Atiq : ﻖْﻴِﺘَﻋ : hamba yang dimerdekakan, yang sudah tua, sebutan buat Ka’bah (al-Baitul ‘Atiq)
20. ‘Ajam : ﻢَﺠَﻋ : orang asing, selain ‘Arab
21. ‘Adnan : نَﺎﻧْﺪَﻋ : salah seorang nenek moyang Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam
22. ‘Arafat : تﺎَﻓَﺮَﻋ : jamak dari ‘arafah ; nama bukit di Mekkah tempat melakukan haji
23. ‘Azzam : ماﱠﺰَﻋ : yang berkemauan kuat (bertekad bulat)
24. ‘Atha’ : ءﺎَﻄَﻋ : pemberian
25. ‘Aththar : رﺎﱠﻄَﻋ : yang suka memakai wewangian, tukang minyak wangi
26. ‘Aththas : سﺎﱠﻄَﻋ : yang bersin, nama suku di Yaman
27. ‘Affan : ـﱠﻔَﻋنﺎ : yang banyak menjaga kesucian dirinya, nama ayah khalifah ketiga, ‘Utsman bin ‘Affan
28. ‘Afif : ﻒْﻴِﻔَﻋ : yang menjaga kesucian dirinya
29. ‘Aqid : ﺪِﻗﺎَﻋ : yang beraqad, berjanji
30. ‘Aqqad : دﺎﱠﻘَﻋ : yang banyak beraqad, berjanji
31. ‘Ali : ّﻲِﻠَﻋ : yang tinggi, nama khalifah ke-empat, ‘Ali bin Abi Thalib
32. ‘Alqamah : ﺔـَﻤَﻘْﻠَﻋ : nama seorang shahabat
33. ‘Allaf : فﺎﱠﻠَﻋ : yang memberi makanan binatang
34. ‘Ammar : رﺎـﱠﻤَﻋ : yang banyak menta’mir, yang panjang umur, nama seorang shahabat ‘Ammar bin Yasir
35. ‘Amru : وُﺮْﻤَﻋ : nama seorang shahabat ‘Amru bin al-‘Ash
36. ‘Ayyasy : شﺎﱠﻴَﻋ : yang panjang umur, penjual roti
36. ‘Ibad : دﺎَﺒِﻋ : jamak dari kata ‘abd ; hamba
37. ‘Irfan : نﺎَﻓْﺮِﻋ : kebaikan
38. ‘Izzat : تﱠﺰِﻋ : keagungan, kebanggaan, ‘izzah
39. ‘Isham : مﺎَﺼِﻋ : berpegang teguh
40. ‘Ishmat : ﺖَﻤْﺼِﻋ : penjagaan, pegangan
41. ‘Ikrimah : ﺔَﻣِﺮْﻜِﻋ : nama seorang shahabat, ‘Ikrimah bin Abu Jahal
42. ‘Imad : دﺎَﻤِﻋ : pondasi, tiang
43. ‘Imarah : ةَرﺎَﻤِﻋ : Penta’miran, peramaian
44. ‘Iwadh : ضَﻮِﻋ : pengganti
45. ‘Ied : ﺪْﻴِﻋ : Hari besar, perayaan
46. ‘Ubadah : ةَدﺎَﺒُﻋ : nama seorang shahabat, banyak melakukan ‘ibadah.
47. ‘Ubaid : ﺪْﻴَﺒُﻋ : diminutif/tashghir dari kata ‘Abd; hamba
48. ‘Utbah : ﺔَﺒْﺘُﻋ : lekuk liku lembah
49. ‘Utsaimin : ﻦْﻴِﻤْﻴَﺜُﻋ : nama seorang ulama besar Arab Saudi, Ibnu ‘Utsaimin; diminutif dari “Utsman”.
50. ‘Urbun : نْﻮُﺑْﺮُﻋ : pemberian
51. ‘Ukasyah : ﺔَﺷﺎَﻜُﻋ : nama seorang shahabat
52. ‘Ulwan : ناَﻮْﻠُﻋ : judul, tema, tanda

AL-GHAIN (ﻦﻴﻐﻟا)
1. Ghâbir : ﺮِﺑﺎَﻏ : orang yang asing; anak jalan
2. Ghâzy : يِزﺎَﻏ : orang yang berperang
3. Ghâlib : ﺐِﻟﺎَﻏ : orang yang menang; yang banyak
4. Ghâly : ﻲِﻟﺎَﻏ : bersifat mahal; berharga
5. Ghâmid : ﺪِﻣﺎَﻏ : orang yang memasukkan pedang ke sarungnya; nama kabilah di Hijaz
6. Ghâmidy : يِﺪِﻣﺎَﻏ : orang yang kabilahnya Ghâmid (dinisbatkan kepadanya)
7. Ghâssal : لﺎﱠﺴَﻏ : pencuci, pembasuh
8. Ghassân : نﺎﱠﺴَﻏ : air wadi di padang pasir
9. Ghannâm : مﺎﱠﻨَﻏ : orang yang mendapatkan harta rampasan; orang yang menggunakan kesempatan; pengembala kambing
10. Ghandûr : رْوُﺪْﻨَﻏ : pemuda yang tampan
11. Ghayyâts : ثﺎﱠﻴَﻏ : hujan yang banyak
12. Ghayûr : رْﻮُﻴَﻏ : orang memiliki ghirah (kecemburuan) yang tinggi (terhadap agama, khususnya)
13. Ghulâm : مَﻼُﻏ : anak laki-laki

AL-FÂ’ (ءﺎﻔﻟا)
1. Fajr : ﺮْﺠَﻓ : Fajar, shubuh
2. Fakhry : ّيِﺮْﺨَﻓ : kebanggaaku; yang bersifat kebanggaan
3. Farras : ساﱠﺮَﻓ : Cerdas dan tajam pemikirannya
4. Farhan :نﺎَﺣْﺮَﻓ : Gembira; suka cita
5. Farid :ﺪْﻳِﺮَﻓ : Tidak ada bandingannya; sendirian
6. Fashih : ﺢْﻴِﺼَﻓ : Orang yang fasih dan lancar berbicara
7. Fadhal :ﻞْﻀَﻓ : Kebaikan; tambahan; lebihan sisa
8. Fathin :ﻦْﻴِﻄَﻓ : Cerdik
9. Faqih : ﻪْﻴِﻘَﻓ : Ahli Fiqih; orang yang sangat paham
10. Falah :حَﻼَﻓ : Keberuntungan; kemenangan
11. Fannan : نﺎﱠﻨَﻓ : orang yang ahli seni; memiliki seni/bakat
12. Fawwaz : زاﱠﻮَﻓ : orang yang mendapatkan keberuntungan/kemenangan yang banyak
13. Fauzan : ناَزْﻮَﻓ : keberuntungan; kemenangan.
14. Fahd :ﺪْﻬَﻓ : Macan kumbang/tutul
15. Fahmy : ّﻲِﻤْﻬَﻓ : Bersifat pemahaman
16. Fayyadh : ضﺎﱠﻴَﻓ : Banyak air; orang yang mulia; kinayah bagi orang yang suka berderma
17. Fairuz : زْوُﺮْﻴَﻓ : Nama batu permata; nama seorang ulama (Fairuz Abady)
18. Faishal : ﻞَﺼْﻴَﻓ : Pemimpin; Hakim; Yang memisahkan antara yang haq dan yang bathil; pedang yang tajam.
19. Firazdaq :قَدْزَﺮِﻓ : Serpihan-serpihan roti
20. Fikry : ّيِﺮْﻜِﻓ : Yang bersifat pemikiran
21. Fu`ad :داَﺆُﻓ : Hati;akal
22. Fudlail : ﻞْﻴَﻀُﻓ : tashghir (diminutif) dari kata ‘Fadll’; nama seorang ulama terkenal ‘Fudlail bin ‘Iyadl’
23. Faiz : ﺰِﺋﺎَﻓ : Pemenang; orang yang beruntung; orang yang sukses
24. Fa`iq :ﻖِﺋﺎَﻓ : Baik;istimewa;lebih menonjol dari yang lain
25. Fatih :ﺢِﺗﺎَﻓ : Penakluk; pemimpin; pembuka
26. Fakhir :ﺮِﺧﺎَﻓ : Orang yang bangga; mewah; terhormat
27. Fady :يِدﺎَﻓ : Tawanan yang ditebus.
28. Faruq : قْوُرﺎَﻓ : Orang yang memisahkan antara haq dan batil; julukan bagi Umar bin Khaththab.
29. Faris :سِرﺎَﻓ : Penunggang kuda; pemilik kuda;singa; pandai.
30. Fari` :عِرﺎَﻓ : Tinggi menjulang; seperti gunung; perawakan tinggi
31. Fadhil :ﻞِﺿﺎَﻓ : Orang yang berbudi; yang utama; yang layak dihargai
32. Falih :ﺢِﻟﺎَﻓ : Lurus; cocok
33. Fahim : ﻢِهﺎَﻓ : Orang yang paham, mengerti
34. Fayi` : َﻓﻊِﻳﺎ : Harum baunya

hari seperti apa yang akan kulalui hari ini ???

Tugasku adalah menentukan hari seperti apa yang akan kujalani

Hari ini aku bisa mengeluh krn cuaca hujan,,,
Atau
Aku bisa bersyukur karena rerumputan tersirami dengan gratis...

Hari ini aku bisa bersedih karena tak lagi memiliki uang,,,
Atau
Aku bisa senang bahwa kondisi itu mendorongku untuk merencanakan belanjaku secara bijak dan membimbingku agar tidak bersikap boros...

Hari ini aku bisa saja mengeluh aku harus pergi ke sekolah..
Atau
Dengan semangat aku bisa membuka pikiranku dan mengisinya dengan berbagai pengetahuan baru...

Hari ini aku bisa menggerutu atas kondisi kesehatanku.,,
Atau
Aku bisa merasa senang bahwa aku masih Hidup...

Hari ini aku bisa menangis karena bunga mawar memiliki duri,,
Atau
Aku bisa merasa senang karena duri berbunga mawar..

Hari ini aku bisa bersedih karena temanku sedikit,,,
Atau
Dengan bersemangat aku bisa memulai pertemanan baru...

Hari ini aku bisa merengek karen harus pergi kerja,,
Atau
Bisa bergembira karena memiliki sesuatu untuk dikerjakan...

Tugasku adalah menentukan macam hari yang Kulalui :)

Semoga catatan ini bermanfa'at..

 Aamiin ya Robbal 'alamiin..

MAKNA WAKTU

بِسْــــــ...ــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــم

Untuk memahami makna SATU TAHUN
Tanyalah seorg siswa yang gagal dlm ujian
Untuk memahami makna SATU BULAN
Tanyalah seorang ibu yang melahirkan bayi prematur
Untuk memahami makna SATU MINGGU
Tanyalah seorang editor majalah mingguan
Untuk memahami makna SATU HARI
Tanyalah seorg pekerja dgn gaji harian
Untuk memahami makna SATU JAM
Tanyalah seorg gadis yang sedang menunggu kekasihnya
Untuk memahami makna SATU MENIT
Tanyalah seorang yang ketinggalan kereta
Untuk memahami makna SATU DETIK
Tanyalah sseorg y selamat dr kecelakaan
Untuk memahami makna SATU MILI DETIK
Tanyalah seorang pelari yang meraih medali perak Olimpiade

Dan akhirnya Sadarkah anda bahwa waktu terus berlalu,siapkah anda mempertanggung jawabkannya dihadapan Allah?
Bagaimana anda menggunakan setiap mili detik waktu anda??

 Semoga catatan ini bermanfa'at..
  Aamiin ya Robbal 'alamiin .

Panggung sandiwara

Dunia panggung sandiwara
Dan manusia adalah pemainnya,,

Ada saat naik pentas dan ada pula saat untuk turun.
Setiap orang memainkan berbagai peran,terbagi 7 episode...

Pertama,

Sebagai bayi,merengek dan menangis di pangkuan sang ibu..
Lalu menjadi bocah yang rewel,
Dengan menyandang tas dan wajah pagi yang segar
Bermalas"an,enggan pergi ke sekolah...

Setelah itu menjadi pecinta,jiwa nan bergelora seperti bara api dengan senandung menyayat hati tentang wajah sang kekasih...

Kemudian menjadi pejuang,
Bersumpah serapah dengan wajah garang,
Ingin dihormati dan cepat marah,
Meraih keinginan meski nyawa taruhannya...

Setelah itu dewasa,
Dengan perawakan gagah dan tatapan mata yang tajam penuh dengan pepatah bijak dan pengalaman baru,
Begitulah ia memainkan perannya..

Peran peran itu lalu memasuki masa tua dan ketinggalan zaman,
Dengan kacamata menempel dihidung,
Pakaian masa muda tersimpan dgn rapi
Dunia terlalu luas untuk tubuhnya yang semakin kurus,
Suaranya yang dulu gagah berwibawa,anggun mempesona kembali seperti bocah..

Peran pamungkas,yang menutup kisah aneh dan menarik ini merupakan masa kecil kedua dan hanya untuk dilupakan..
Hilang gigi,hilang rasa,hilang segalanya.......

Nama-nama Setan Dan Pekerjaannya..

Khanzab adalah setan pengganggu orang salat. Walhan adalah setan yang menggoda orang yang berwudhu dan membisikinya. Dasim adalah setan yang mengganggu keluarga dan rumah. Abyadh, setan paling buruk dan kuat menggoda para nabi.
Nama-nama Setan
Mujahid berkata,"Di antara keturunan setan adalah Laqnis dan Walhan,keduanya menggoda orang yang bersuci dan sholat. Keduanya digelari dengan al-Hafaf dan Murrah. Zalanbur, Setan yang menggoda di pasar yang  menghiasi hal yang sia-sia, sumpah, dusta dan memuji barang dagangannya.Bathar setan yang menggoda orang yang tertimpa musibah, membisikinya supaya mencakar wajah, memukul pipi, dan merobek kantong bajunya sendiri. Al-'Awar adalah setan penggoda orang yang berzina dengan menyebarkannya di kelamin laki-laki dan ketuaan pada perempuan."
Mathus, setan pemilik berita dusta yang disebarkan melalui mulut-mulut manusia yang tidak ada sumbernya. Dasim, yakni bila seorang memasuki rumah tanpa mengucapkan salam dan tidak mengingat Allah, maka dia dapat melihat harta kekayaan seseorang selama belum di angkat atau diperbaiki tempatnya. Bila seseorang makan dan tidak membaca basmallah, maka dia akan makan bersamanya.
Al 'Amasy berkata,"Ketika aku masuk ke dalam rumah dan tidak menyebut nama Allah SWT, serta tidak bersalam aku melihat api. Aku berkata,"Angkatlah, dan aku berbantahan dengannya. Kemudian aku ingat dan berkata, "Dasim, Dasim, Aku berlindung kepada Allah SWT darinya."
Ubay bin Kaab meriwayatkan dari Nabi SAW. Beliau bersabda,"Sesungguhnya wudhu itu ada setannya yang bernama Walhan. Maka takutlah kalian semua dari sifat was-was pada air."Diriwayatkan oleh Tirmidzi.
Muslim meriwayatkan dari Ustman bin Abi Al Ash. Dia berkata,"Ya Rosulullah, setan telah menghalangi antara diriku dan salatku dan tanda-tanda yang ia kenakan padaku." Rosulullah bersabda,'Itu adalah setan yang di sebut Khanzab. Maka bila engkau merasakannya, berlindunglah kepada Allah darinya, dan meludahlah ke sebelah kirimu tiga kali.' Maka aku melakukan itu dan Allah menghilangkannya dariku."

Mengapa Wanita Marah Mukanya Jelek..?

Bang.. bakso spesial dua yah, yang satu pakai bihun dan yang satunya baksonya saja," bu Rien memesan bakso untuk dirinya dan anaknya, dan sang anak kemudian merengek meminta teh botol dan lain-lain. Sementara bu Rien melihat-lihat majalah wanita sambil duduk menunggu pesanan disiapkan, dia bergumam dalam hati. ”Subhanallah ini kok yang tampil di majalah rata-rata modis dan langsing-langsing, semua cantik sekali. Mungkin mereka sangat menjaga makanannya, juga tidur dan sering berolahraga,” gumam bu Rien dalam hati. Bu Rien berfikir lagi, betapa selama ini dia sangat jarang berolahraga dan selama ini pun juga sudah jarang jalan kaki ke mana-mana, mengingat bahwa suaminya sudah mampu untuk membelikan kendaraan bermotor sehingga sangat mudah bagi bu Rien untuk pergi kemana-mana dibantu oleh kendaraan motor roda dua yang siap mengantarnya kemana-mana. Alhasil, yang namanya gerak jalan dan semua hal yang berbau olahraga sudah sangat jarang dilakukan bu Rien.
Satu lagi yang akhirnya membuat bu Rien sibuk mengagumi wajah cantik dan tubuh langsing para wanita tidak hanya di majalah itu, namun juga di jalanan, televisi dan lain lain, adalah karena bu Rien sangat gemar memikirkan desain baju. Cita-citanya menjadi designer terhambat oleh keinginan orang tuanya yang selepas sekolah SMU dulu, ingin anaknya segera menikah. Setelah menikah, dia merasakan dirinya menjadi semakin lemot, berat badannya pun bertambah cukup cepat. Berawal dari keinginannya menjadi ahli desain pakaian wanita muslimah, maka bu Rien kerap mengagumi tubuh wanita langsing dan wajah cantik rupawan.
Tuk tik tak tik tuk, sebuah suara sepatu hak tinggi yang bunyinya manis berirama membuat bu Rien sontak menoleh, sesosok wanita bertubuh langsing berpakaian berbahan organdi yang sangat mewah dan sangat pas menempel di tubuhnya. Wanita itu begitu memikat, juga aksesoris yang tidak terlalu benderang namun cukup membuat bu Rien terpaku karena bentuknya yang memikat, membuat sang wanita yang sudah wajahnya mulus tanpa ada flek sedikitpun diwajahnya, betul betul seperti bidadari dari surga yang mengenakan pakaian muslimah dengan kerudung berlapis yang dihiasi manik-manik yang semakin mempermanis wanita itu.
Senyumnya begitu lembut terlihat, ketika sang wanita cantik memesan sebotol teh botol dingin, dan dibelakangnya ada seorang wanita berpakaian seperti suster yang sibuk mendorong kereta bayi dengan membawa banyak ransel dan plastik belanjaan yang tersangkut dipegangan troley bayi yang sedang didorongnya dengan susah payah, sementara sang wanita cantik yang merupakan majikannya minum sendiri tanpa memperdulikan atau menawari sang baby sitter.
Sementara itu, bu Rien melihat dengan wajah kagum dan sedikit terpesona ketika sang wanita yang begitu memikat menghirup teh botolnya perlahan, dan jari-jarinya yang lentik semakin memperindah penampilan sang wanita, mungkin jika di foto bisa diberi judul yaitu ketika bidadari minum teh botol, demikian pikir bu Rien sambil memindahkan mangkuk bakso yang sudah habis ke tepi meja.
"Aduuuhh, kamu tahu gak... sich... Mama tunggu kamu sudah lama, kamu kemana aja? Kalau kamu begini terus mama jadi malas banget ngajak kamu kemana mana dan mama juga gak suka bawa kamu ikut-ikut mama pergi lagi," teriak wanita cantik itu keras sambil melangkah tergesa-gesa menyenggol kereta bayi sehingga bungkusan plastik yang tesangkut di pegangan kereta bayi itu hampir tumpah. Lalu terlihat bahwa sang wanita menjewer telinga anaknya sekeras-kerasnya dan nampak sang anak begitu marah dipelakukan ibunya seperti itu. Sang anak pun menangis kencang sekali, sementara sang ibu terus menenangkan si anak yang mungkin baru berusia 3 tahun dengan membentak-bentak dan berwajah merah padam.
"Ayo, pukul mama kalau berani, diammm… kata mama diamm… jangan menangis keras-keras, yang salah kan kamu, kenapa kamu pergi-pergi gak ijin, kalau mau pergi bilang mama dong, mama cari-cari kamu setengah mati keliling mal, dan kamu enak-enakan aja jalan-jalan sendirian, apa kamu gak liat mama kan pake hak tinggi, nih tumit mama sakit tahu gak, dasar anak bandel, gak bisa diatur, dikasih tahu malah bales mukul," sambil mencengkram tangan anaknya, sang ibu sibuk mengomeli dan sebelah tangannya memukul keras tangan anaknya yang kecil mungil.
Wajah yang cantik berubah seperti monster, yang biasa wajahnya begitu indah, mendadak menjadi begitu menyeramkan, karena wajah merah padam sang wanita cantik yang tengah dikuasai emosi dan amarah, membuat kecantikannya sirna dan tiba-tiba nampak di wajah bu Rien gambaran monster yang bertubuh langsing dan berkuku panjang sedang memukul anak kecil. Predikat bidadari langsung saja lenyap, bu Rien kemudian pergi meninggalkan warung bakso, sambil berkomentar kepada sang wanita yang masih sibuk mengomeli anaknya, dengan disaksikan banyak orang di mal tersebut.
"Sudahlah bu, namanya juga anak-anak, sebetulnya kan dia juga takut terpisah dari orangtuanya, sabar saja ya bu,” demikian sapa bu Rien yang didiamkan oleh si wanita yang tetap mencengkram tangan sang anak kemudian mereka pun berlalu dari situ.
Sungguh penampilan menawan dan wajah cantik karunia Allah, bila dihiasai akhlak yang buruk maka akan membuat aura cantik sang wanita hilang seketika, coba kita lihat wajah kita dicermin bila kita marah.
Karena Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha penyanyang. (QS: Yusuf [12] : 53)

Kepribadian Wanita Sholehah...

Bagaimanalah gambaran pribadi seorang muslimah yang benar-benar shalihah? Dr. Muhammad Ali Al-Hasyimi telah menuliskan beberapa sifat, karakter dan kepribadian seorang muslimah yang shalihah secara utuh, sebagaimana yang diajarkan oleh Islam dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah. Tidak hanya shalihah kepada Rabb-nya, akan tetapi juga shalihah di tengah-tengah keluarganya, rumah tangganya dan masyarakatnya. Berikut ini ringkasan dari apa yang beliau tulis.

WANITA MUSLIMAH TERHADAP RABB-NYA
Mukminah yang sadar akan jati dirinya
Senantiasa mengabdi kepada Rabb-nya
Menegakkan sholat lima waktu
Terkadang mengikuti sholat jamaah di Masjid
Menghadiri sholat ‘iid
Melakukan sholat sunnah rawatib dan sholat-sholat sunnah yang lainnya
Membaguskan sholatnya
Menunaikan zakat atas hartanya
Berpuasa di bulan Ramadhan dan melakukan Qiyam Ramadhan
Berpuasa sunnah
Menunaikan ibadah haji ke Baitullah
Melakukan umrah
Senantiasa menaati perintah Rabb-nya
Tidak berkhalwat dengan laki-laki asing
Iltizam berhijab secara syar’i
Menjauhkan diri sepenuhnya dari ikhtilath
Tidak berjabat tangan dengan laki-laki yang bukan mahramnya
Tidak melakukan perjalanan jauh kecuali dengan ditemani suami atau mahramnya
Senantiasa ridha terhadap qadha’ dan qadar Allah
Suka bertaubat kepada Allah
Memiliki rasa tanggung jawab terhadap anggota keluarganya
Orientasinya hanyalah ridha Allah Ta’ala
Benar-benar menghayati dan mengamalkan makna ibadah kepada Allah
Beraktivitas dalam rangka menolong agama Allah
Komitmen terhadap kepribadian yang islami dan ajaran Islam yang dianutnya
Loyalitasnya hanya kepada Allah
Melakukan kewajiban amar ma’ruf nahy munkarBanyak membaca Al-Qur’an

WANITA MUSLIMAH TERHADAP DIRINYA SENDIRI

Aspek jismiyah-jasadiyah :
Seimbang dan pertengahan dalam makan dan minum
Rutin berolahraga
Bersih badan dan pakaiannya
Senantiasa menjaga kesehatan mulut dan giginya
Memperhatikan perawatan rambutnya
Memelihara keindahan tubuhnya
Tidak bertabarruj dan berlebih-lebihan dalam memakai perhiasan

Aspek aqliyah :
Senantiasa memelihara akalnya dengan ilmu
Apa saja yang hendaknya dipelajari dan ditekuni oleh wanita muslimah ?
Wanita muslimah rajin menuntut ilmu
Jauh dari khurafat
Tidak pernah berhenti membaca

Aspek ruhiyah :
Iltizam dalam beribadah dan men-tazkiyah jiwanya
Memilih teman-teman dekat yang shalihah dan gemar mengadakan atau menghadiri majelis-majelis iman
Banyak mengucapkan doa dan dzikir yang ma’tsur
WANITA MUSLIMAH TERHADAP KEDUA ORANG TUANYA
Berbakti kepada kedua orang tuanya
Menyadari kemampuan kedua orangtuanya dan mengetahui kewajibannya kepada mereka berdua
Senantiasa bersikap baik dengan kedua orang tuanya meskipun mereka tidak beragama Islam
Sangat takut untuk mendurhakai kedua orang tuanya
Berbakti kepada ibunya kemudian ayahnya
Membaguskan cara berbaktinya kepada kedua orang tuanya

WANITA MUSLIMAH TERHADAP SUAMINYA
Menikah sesuai aturan dan tuntunan Islam
Memilih suami yang baik
Taat dan berbakti kepada suaminya
Berbakti kepada ibu mertuanya dan memuliakan keluarga suaminya
Sayang kepada suaminya dan senantiasa berusaha membuatnya ridha
Tidak membocorkan rahasia suaminya
Setia di pihak suaminya dan berusaha selaras dengan pendirian dan gagasan suaminya
Mendorong suaminya untuk gemar berinfaq di jalan Allah
Membantu suaminya untuk taat kepada Allah
Senantiasa berusaha untuk menyenangkan suaminya
Berhias dan mempercantik diri untuk suaminya
Bersikap lembut dan pandai berterima kasih kepada suaminya
Menyertai suaminya dalam suka dan duka
Menundukkan pandangannya dari selain suaminya
Tidak menggambarkan wanita lain kepada suaminya sampai seolah-olah melihatnya
Membuat suaminya tenteram, nyaman, dan tenang
Pemaaf dan lapang dada
Berkepribadian kuat dan iltizam kepada agama sepanjang hayatnya
Berusaha menjadi isteri yang sukses

WANITA MUSLIMAH TERHADAP ANAK-ANAKNYA
Sangat bertanggung jawab atas anak-anaknya
Mendidik anak-anaknya dengan pendidikan yang sebaik-baiknya
Memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya
Memperlakukan sama dan adil antara anaknya yang laki-laki dan yang perempuan
Tidak mendoakan yang buruk atas anak-anaknya
Sangat memperhatikan segala hal yang bisa mempengaruhi kepribadian anak-anaknya
Mengajarkan akhlaq yang mulia kepada anak-anaknya

WANITA MUSLIMAH TERHADAP KERABAT-KERABATNYA
Wanita muslimah senantiasa memelihara tali silaturahim sesuai dengan tuntunan Islam
Tetap menyambung tali kekerabatan meskipun kerabatnya itu tidak beragama Islam
Memahami silaturahim dengan maknanya yang luas
Tetap menyambung tali silaturahim meskipun mendapat tanggapan yang sebaliknya

WANITA MUSLIMAH TERHADAP PARA TETANGGANYA
Wanita muslimah bersikap baik dan penyayang kepada tetangganya
Gemar memberikan nasihat yang baik kepada tetangganya sesuai dengan tuntunan Islam
Mencintai tetangganya sebagaimana mencintai dirinya sendiri
Senantiasa bersikap dan berbuat baik kepada tetangganya, sesuai dengan kemampuannya
Berbuat ihsan terhadap tetangganya meskipun ia tidak beragama Islam
Mengutamakan tetangganya yang lebih dekat
Berusaha menjadi tetangga yang baik bagi para tetangganya
Bersabar terhadap sikap buruk para tetangganya

WANITA MUSLIMAH TERHADAP SESAMA AKHOWAT DAN PARA SAHABATNYA
Mencintai para akhowat dan bersaudara dengan mereka karena Allah
Tidak memutuskan persaudaraan dengan para akhowat ataupun memboikotnya.
Pemaaf dan lapang dada terhadap mereka.
Bersikap rendah hati kepada mereka.
Suka memberi nasihat yang baik kepada mereka.
Bersikap dan berbuat baik kepada mereka.
Tidak memusuhi atau menyakiti mereka, dan juga tidak ingkar janji kepada mereka.
Memuliakan mereka.
Mendoakan mereka ketika tidak bersama-sama mereka.

WANITA MUSLIMAH TERHADAP MASYARAKATNYA
Berakhlaq baik.
Jujur dan tulus.
Tidak berdusta dan berkata-kata buruk.
Suka memberi nasihat yang baik.
Suka menunjukkan dan mengarahkan orang lain kepada kebaikan.
Tidak menipu atau berkhianat.
Menepati janji.
Menjauhi sifat nifaq.
Bersifat pemalu.
Pandai menjaga diri.
Tidak berbuat sesuatu yang sia-sia atau tidak bermanfaat.
Tidak suka mengobral kata dan membuka aib orang lain.
Jauh dari sifat riya’.
Bersifat dan bersikap adil.
Tidak suka berbuat zhalim.
Pemaaf dan lapang dada, termasuk terhadap orang yang tidak menyukainya.
Tidak gembira dengan penderitaan orang lain.
Tidak suka berprasangka buruk.
Menghindarkan lidahnya dari ghibah dan namimah.
Tidak suka mengolok-olok atau berkata-kata keji.
Bersikap baik dan sopan kepada orang lain.
Bersifat penyayang.
Beraktivitas yang bermanfaat bagi masyarakat.
Peka dan empatik terhadap orang yang hidupnya menderita atau berkekurangan.
Berjiwa mulia dan murah hati.
Tidak mencela ketika bersedekah atau memberikan sesuatu kepada orang lain.
Berjiwa lembut.
Suka bermudah-mudah dan tidak suka menyulitkan.
Tidak hasad.
Jauh dari sikap haus publisitas dan popularitas.
Jauh dari sikap berlebih-lebihan dan memaksakan diri.
Kepribadiannya disukai banyak orang.
Bisa menjaga rahasia.
Tawadhu’ (rendah hati).
Seimbang dan pertengahan dalam hal pakaian dan penampilannya.
Memiliki perhatian yang besar pada urusan kaum muslimin.
Memuliakan tamu.
Menundukkan perilaku dan kebiasaannya pada timbangan Islam.
Tidak memasuki rumah orang lain kecuali setelah mendapat ijin.
Tidak meninggalkan majelis kecuali sampai urusannya dengan majelis itu selesai.
Menghormati orang yang lebih tua dan orang-orang yang dimuliakan.
Tidak suka menyelidikkan pandangannya pada rumah orang lain.
Sebisa mungkin tidak menguap dalam majelis.
Menetapi adab islami ketika bersin.
Tidak menggunting dalam lipatan untuk mendapatkan kedudukan.
Memilih pekerjaan yang sesuai dengan kewanitaannya.
Tidak menyerupai kaum laki-laki.
Senantiasa mengajak kepada kebaikan.
Ber-amar ma’ruf nahy munkar.
Berdakwah dengan cara yang hikmah.
Bergaul dengan para wanita yang shalihah.
Berusaha mendamaikan kaum muslimat yang saling bermusuhan.
Bersabar atas perilaku para wanita yang kurang menyenangkan dirinya.
Pandai berterima kasih.
Mengunjungi yang sakit.
Tidak meratapi mayit.
Tidak mengiringi jenazah.


DOA MUSTAJAB - DIKALA MERASA GALAU DAN SEDIH TAK MENENTU

DOA MUSTAJAB - DIKALA MERASA GALAU DAN SEDIH TAK MENENTU
oleh Yusuf Mansur
اللَّهُمَّ إِنِّي عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ وَابْنُ أَمَتِكَ نَاصِيَتِي بِيَدِكَ مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ أَوْ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ أَنْ تَجْعَلَ ال...ْقُرْآنَ رَبِيعَ قَلْبِي وَنُورَ صَدْرِي وَجِلَاءَ حُزْنِي وَذَهَابَ هَمِّي

Allaahumma innii 'abduka wabnu 'abdika wabnu amatik, naashiyatii biyadik, maadlin fiyya hukmuk, 'adlun fiyya qadlaa'uk, as-aluka bikullismin huwa laka, sammaita bihi nafsaka, au anzaltahuu fii kitaabika, au 'allamtahu ahadan min khalqika, awis ta'tsarta bihii fii 'ilmil ghaibi 'indaka, an taj'alal Qur'aana rabii'a qalbii wanuura shadrii wajalaa'a huzni wa dzahaaba hammii


Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak hamba laki-laki-Mu, dan anak hamba perempuan-Mu. Ubun-ubunku berada di tangan-Mu. Hukum-Mu berlaku pada diriku. Ketetapan-Mu adil atas diriku. Aku memohon kepada-Mu dengan segala nama yang menjadi milik-Mu, yang Engkau namakan diri-Mu dengannya, atau Engkau turunkan dalam Kitab-Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada seorang dari makhluk-Mu, atau yang Engkau rahasiakan dalam ilmu ghaib yang ada di sisi-Mu, agar Engkau jadikan Al-Qur'an sebagai penyejuk hatiku, cahaya bagi dadaku dan pelipur kesedihanku serta pelenyap bagi kegelisahanku."

Doa di atas didasarkan pada hadits dari Abdullah bin Mas'ud radliyallah 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Tidaklah seseorang tertimpa kegundahan dan kesedihan lalu berdoa (dengan doa di atas) . . . melainkan Allah akan menghilangkan kesedihan dan kegelisahannya serta menggantikannya dengan kegembiraan.

Ibnu Mas'ud berkata, "Ada yang bertanya, 'Ya Rasulallah, bolehkah kita mempelajarinya?' Beliau menjawab, 'Ya, sudah sepatutnya orang yang mendengarnya untuk mempelajarinya'." (HR. Ahmad dalam Musnadnya I/391, 452, Al-Hakim dalam Mustadraknya I/509, Ibnu Abi Syaibah dalam Mushannafnya VII/47, Ibnu Hibban dalam Shahihnya no. 2372, Al-Thabrani dalam Al-Mu'jam Al-Kabir no. 10198 –dari Maktabah Syamilah-. Hadits ini telah dishahihkan oleh Ibnu Taimiyah dan muridnya Ibnul Qayyim, keduanya banyak menyebutkannya dalam kitab-kitab mereka. Juga dihasankan oleh Al-Hafidz dalam Takhriij Al-Adzkaar dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam al-Kalim al Thayyib hal. 119 no. 124 dan Silsilah Shahihah no. 199.)

Apabila yang Berdoa Seorang Wanita

Bentuk lafadz doa di atas untuk mudzakar (laki-laki), Ana 'Abduka (aku hamba laki-laki-Mu), Ibnu 'Abdika Wabnu Amatik (anak laki-laki dari hamba-laki-laki-Mu dan anak laki-laki dari hamba perempuan-Mu). Kalau yang berdoa adalah laki-laki tentunya lafadz tersebut tepat dan tidak menjadi persoalan. Namun, bila yang berdoa seorang muslimah, apakah dia harus mengganti lafadz di atas dengan bentuk mu'annats (untuk perempuan), yaitu dengan Allaahumma Inni Amatuk, Ibnatu 'Abdika, Ibnatu Amatik (Ya Allah aku adalah hamba wanita-Mu, anak perempuan dari hamba laki-laki-Mu dan anak perempuan dari hamba perempuan-Mu)?

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah pernah ditanya tentang seorang wanita yang mendengar doa di atas, tapi dia tetap berpegang dengan lafadz hadits. Lalu ada yang berkata padanya, ucapkan, "Allahumma Inni Amatuk . . . ." namun dia menolak dan tetap memilih lafadz dalam hadits, apakah dia dalam posisi yang benar ataukah tidak?
Kemudian beliau menjawab, "Selayaknya dia mengucapkan dalam doanya, "Allahumma Inni Amatuk, bintu amatik . . ." dan ini adalah yang lebih baik dan tepat, walaupun ucapannya, 'Abduka, ibnu 'abdika memiliki pembenar dalam bahasa Arab seperti lafadz zauj (pasangan; bisa digunakan untuk suami atau istri-pent), wallahu a'lam." (Majmu' Fatawa Syaikhil Islam Ibnu Taimiyah: 22/488)

Syaikh Abdul 'Aziz bin Baaz rahimahullah pernah juga ditanya tentang cara berdoanya seorang wanita dengan doa tersebut. Apakah wanita itu tetap mengucapkan, "wa ana 'abduka wabnu 'abdika" (dan saya adalah hamba laki-laki-Mu dan anak laki-laki dari hamba laki-laki-Mu) ataukah harus mengganti dengan, "Wa ana amatuk, ibnu 'andika atau bintu 'abdika"?

Beliau rahimahullah menjawab, "Persoalan ini luas Insya Allah, Persoalan dalam masalah ini luas. Apabila wanita itu berdoa sesuai dengan hadits, tidak apa-apa. Dan jika berdoa dengan bentuk yang ma'ruf bagi wanita, Allahumma innii amatuk, wabnutu 'abdika, juga tidak apa-apa, semuanya baik..

600 ribu Kalimat.Pesan Rasulullah kepada Syaidina Ali

600 ribu Kalimat.Pesan Rasulullah kepada Syaidina Ali


Rasulullah saww bersabda : Wahai Ali apakah engkau menginginkan 600 ribu kambing, 600 ribu dinar atau 600 ribu kalimat ? Lalu Imam Ali as menjawab : "Wahai Rasulullah saww aku menginginkan 600 ribu kalimat." Lalu Rasulullah saww bersabda : "Wahai Ali! Aku akan
meringkas 600 ribu kalimat itu dalam enam kalimat.

Jika engkau melihat manusia berlomba-lomba mengerjakan yang bukan kewajiban mereka, maka sibukkanlah dirimu dengan menyempurnakan kewajibanmu.
Jika engkau melihat manusia berlomba-lomba dalam urusan dunia, maka sibukkanlah dirimu dengan urusan akhirat.
Apabila manusia sibuk mengurusi aib (cela) orang lain, maka uruslah aibmu sendiri.
Jika manusia saling memperindah dunianya, maka hiasilah akhiratmu.
Dan jika engkau melihat manusia sibuk dengan memperbanyak amal, maka beramallah yang ikhlas.
Dan ketika engkau melihat manusia menjadikan makhluk sebagai perantaranya, maka jadikanlah Allah sebagai perantaramu."
Mengapa aku menyaksikan kecintaan kepada dunia telah benar-benar menguasai banyak orang, sehingga kematian tidak digariskan kecuali untuk yang selain mereka dan kebenaran seakan-akan hanya diwajibkan kepada orang lain ? Tidak, sungguh tidak sedemikian itu, tidakkah mereka mengambil pelajaran dari umat yang terdahulu ?
Tuhanku mewasiatkan (mewajibkan) kepadaku tentang sembilan perkara :
• Agar ikhlas dalam segala amal, baik yang kulakukan secara sembunyi ataupun terang-terangan.
• Bertindak adil dalam keadaan rela atau marah.
• Sederhana dalam keadaan kaya atau miskin.
• Memaafkan orang yang menzalimiku.
• Memberi orang yang menyetop pemberiannya kepadaku.
• Menyambung tali kekeluargaan dari orang yang memutuskan hubungan kefamilian denganku.
Menjadikan diamku sebagai waktu untuk berpikir.
• Pembicaraanku sebagai zikir.
• Pandanganku sebagai ibrah (mengambil pelajaran dari selainnya).
Wahai Ali! Janganlah engkau marah. Dan apabila engkau marah, maka duduklah sembari memikirkan kekuasaan Allah atas hamba-hamba-Nya dan kelembutan-Nya pada mereka.
Tiada seorang yang mengikhlaskan amal perbuatannya (semata-mata karena Allah) selama empat puluh hari, kecuali akan memancar sumber hikmah dari lisannya sebagai luapan dari apa yang terkandung dalam hatinya.
Wahai Ali! Semua mata akan berlinang (menangis) pada hari kiamat, kecuali tiga mata :
Mata yang semalaman dipakai di jalan Allah.
Mata yang tercegah dari apa-apa yang diharamkan Allah (untuk dipandang).
Mata yang berlinangan karena takut kepada Allah.

Doa Bersyukur

Doa Bersyukur

Ya Allah kepunyaan-Mulah segala puji,

Engkaulah penegak langit dan bumi

dan apa yang ada di dalamnya,

Kepunyaan-Mulah segala puji,

bagi-Mu kerajaan langit dan bumi

dan apa yang ada di dalamnya,

untuk-Mulah segala puji penerang langit dan bumi

untuk-Mulah segala puji,


Engkau haq dan janjimu haq (benar)

firman-Mu haq, surga dan neraka adalah haq,

Nabi Muhammad SAW adalah haq,

dan hari kiamat adalah haq.


Ya Allah,

kepada-Mulah

aku berserah diri,

kepada-Mu aku beriman,

kepada-Mu aku bertawakal,

kepada-Mu aku bersandar hukum.

Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun,

Engkau mencintai pengampunan

maka ampunilah aku.



Rabbi auzi’nii an asykura ni’matakallatii an’amta ‘alayya wa’alaa waalidayya wa an a’mala shaalihan tardlohu wa adkhilnii bi rohmatika fi ‘ibaadikash-sholihin. Irhamna Ya arhamarrohimiin.


“Ya Tuhanku, berilah aku kekuatan

untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu

yang telah Engkau anugerahkan kepadaku

dan kepada kedua orang tuaku, dan untuk mengerjakan

amal saleh yang Engkau ridhoi, serta memasukkan aku

dengan rahmat-Mu ke dalam golongan

hamba-hamba-Mu yang saleh.

Kasihilah kami wahai Yang

Maha Penyayang

diantara para

penyayang.”

AAmiin

Tebak-tebakan Lucu, jayus, aneh,

Artis cewek yg suka nyemil sapa ayo?…..

jwb: Tamara BeliChiki



Klo artis cowoknya????

jwb: Taro Sudiro



Kenapa hantu cewek umumnya pakai daster panjang ????

karena kalau pakai tank top ntar kuburan jadi rame “suit-suittttt”.



Artis cewe yang cantik dan harga bayarnya ga mahal, siapa yoo?

Jwb:  Belli Sephira (eh Bella Saphira ya? Wah maaf Mbak Bella.)



Naik apa yang gak boleh turun?

Jwb : Naik Kelas (hehehe) hayooo siapa yang mau turun kelas?



Bahasa jepang orang kecopetan apa?

Jwb:Sakuku diraba takurasa



Apa bedanya kepala sama kelapa ???

Jwb:kalo kepala dicukur jadi botak,tapi kalo kelapa dicukur jadi batok !!

dan berikut tambahan koleksi tebak-tebakan lucu lainnya




1. Apa fungsi ekor monyet?
Untuk menghitung monyet, 1 ekor, 2 ekor, 3 ekor, 4 ekor



2. Tahu apa yang paling besar?
Tahu isi Sumedang



3. Siapa yang lebih pintar dari Einstein?
Orang yang ngilangin bom atom hingga Einstein lah penemunya



4. Pekerjaan apa yang biasanya nyari posisi tempat kering, dan selalu mundur?
Tukang ngepel



5. Apa beda gadis baik-baik (GBB) dan gadis Nakal (GN)?

GB hanya punya SATU kartu kredit dan JARANG
DIPAKAI,GN hanya punya SATU BH dan JARANG DIPAKAI



6. Dari depan yang keliatan cuma tangan kanan doang?
Petugas jalan tol



7. Binatang apa yg kakinya lima?
Anjing kencing ngobrol sama ayam



8. Mana yang lebih pandai, anjing atau monyet?
Emang elo pernah sekelas sama mereka?



9. Kalo seandainya semua orang yang kaya menjadi miskin, lalu orang

miskin jadi apa?
Jadi Heran



10. Enak mana beras import sama beras lokal?
Enak nasi, emangnya elo doyan beras?



11. Mata, hidung, telinga, mulut, badan mirip kerbau,tapi bukan kerbau. Apaan tuh?
Gambar Kerbau



12. Kenapa lambang apotik ular sama gelas?
Karena kalau gajah, gelasnya pecah



13. Kenapa kapal terbang nggak bisa mundur?
Karena kapal terbang nggak punya spion



14. Lahir di Arab, besar di Arab, tapi ngga bisa bahasa Arab?
Unta



15. Kenapa leher angsa panjang?
Karena kalau pendek namanya bebek



16. Buah apa yang tahu cuma monyet?
Mana gue tau, gue kan bukan monyet?elo kali yang tau jawabannya?



17. Binatang laut apa yang paling tua?
Udang, udah kecil, bongkok, pake?jenggot lagi



18. Kenapa Air Hujan selalu turun dari atas?
Kalo dari bawah namanya Air Mancur



19. Gajah apa yang belalainya pendek?
Gajahnya Shinchan



20. Apa bedanya monyet sekarang sama monyet jaman dahulu?
Kalau monyet sekarang bisa baca teka-teki di internet



21. Apa persamaannya batu dengan buta?
Sama-sama tidak baik untuk mata.



22. Kuman apa yang dipatuhi teman-temannya?
Kumandan upacara



23. Kenapa Amrik bisa maju?
Karena disana, anak umur 5 tahun saja sudah bisa bahasa inggris.



24. Kenapa kecantikan lebih penting bagi seorang perempuan ketimbang

kepintaran?

Sebab lelaki yang bodoh jumlahnya lebih banyak dibandingkan lelaki
yang buta.



25. Kera apa yang kalo naik ke pohon nggak mau turun, tapi kalau di

bawah nggak mau naik?
Kerasan bok!!



26. Anak apa yang paling jelek di dunia?
Anak-anak bilang sih elo!



27. Mengapa batman pakai topeng?
Kerana malu celana dalamnya keliatan.



28. barang apa yang bikin penasaran?
Jawabannya besok aja ya…



29. Mobil apa yang bikin nervous, grogi, takut, dan stress?
Mobilang cinta takut di tolak.



30. Kenapa kalau sedang bercinta maraba raba?
Karena cinta itu buta



31. Apa persamaan naik mobil dan naik motor?

Orang naik mobil, kalau lagi hujan nggak kehujanan, kalau lagi panas

nggak kepanasan.Orang naik motor, kalau lagi hujan nggak kepanasan,
kalau lagi panas nggak kehujanan.



32. Binatang apa yang nggak pernah rugi?
Laba-laba



33. Panjangnya 15 cm, kemerahan,ada kepalanya, dan membuat cewek

tergila-gila. Apa hayo?
Duit seratus ribuan



44. Dari jauh seperti tinja, dari deket seperti tinja, tapi nggak bau.

Apaan tuh?
Foto tinja



45. Kenapa burung Bangau tiap bulan November terbang ke Selatan?
Soalnya kalau disuruh jalan kejauhan



46. Apaan yang bunder item kecil, tapi kalo loe sentil loe bisa masuk

rumah sakit?
Tahi lalat Marinir



47. Apakah benar kita bakal sial kalo ketemu ama kucing hitam?
Itu tergantung?kamu itu manusia atau tikus.



48. Kenapa orang-orang pada takut kehujanan?

Karena hujan itu kalo datang beraninya keroyokan.Coba kalo turunnya
satu persatu, pasti kagak ada yg bakalan takut, kan?



49. Kenapa di dalam bajaj nggak ada nyamuk?
Karena nyamuk sini cuma takut tiga roda



50. Jam apa yang bisa dimakan?
Jambu, monyet!!!



51. Rambut putih namanya uban, rambut merah namanya pirang, kalo rambut hijau namanya apa dong?
Rambutan belum mateng



52. Daun apa yang nggak bisa dipegang?
Daun touch me!..you kNoW!!



53. Orang apa kalau dipukul gak sakit-sakit?
Orang gak kena, yeeeeeeeeee!



54. hebat mana, ayam ma sapi?
Ya Jelas ayamlah, Ayam kan bisa bikin telor mata sapi.Coba klo sapi.Apa bisa bikin telor mata ayam.



55. Apa yang luarnya mulus dalamnya amburadul?
Nenek naek mercy

Jomblo vs Pacaran (antara cinta dan nafsu)

JOMBLO. Satu kosakata yang sangat ditakuti oleh banyak orang saat ini terutama remaja. Why? Karena kosakata ini mengandung makna negatif yang bikin alergi. Suatu pertanda tidak lakunya seseorang untuk mendapatkan teman kencan dari lawan jenis. Idih…nggak laku? Emangnya jualan kolor?

Tapi asli kok, banyak banget remaja apalagi kalangan cewek yang merasa seperti kena kutukan kalo sampe predikat jomblo mereka sandang. Akhirnya dengan berbagai macam cara mereka berusaha untuk melepaskan kutukan ini meskipun dengan berbagai cara. Sudah nonton film 30 Hari Mencari Cinta? Di film itu kan menceritakan tiga orang remaja cewek yang sama-sama berada pada kondisi jomblo. Mereka membuat kesepakatan untuk mencari pacar dalam waktu 30 hari. Bagi yang menang, maka ia akan menjadi raja dan diperlakukan bak putri karena semua pekerjaan rumah akan dikerjakan oleh yang kalah.

Singkat cerita, mereka bertiga benar-benar fokus untuk mendapatkan pacar dalam rentang waktu itu. Karena ngebetnya, sampai-sampai harga diri pun sempat akan tergadaikan ketika sang pacar menginginkan making love alias berhubungan seksual layaknya suami-istri. Belum lagi ngebetnya salah satu tokoh di sana pingin merasakan nikmatnya ciuman bibir sampai melatih diri dengan guling. Naudzubillah.

Belum lagi resiko bubarnya persahabatan yang mereka bina selama ini hanya karena cemburu dan khawatir pacarnya diembat sahabat sendiri. Meskipun ending-nya semua pacar-pacar karbitan itu pada bubar, tapi kita bisa melihat seberapa parah kondisi remaja kita saat ini terutama dalam pergaulannya.

…predikat jomblo begitu menakutkan buat remaja yang miskin iman. Mereka lebih memilih jalan maksiat dengan pacaran daripada menyandang status ini…

So, ternyata predikat jomblo begitu menakutkan buat sebagian remaja yang miskin iman. Mereka lebih memilih jalan maksiat dengan pacaran daripada menyandang status ini. Meskipun seringkali dalam pacaran mereka juga merasa terpaksa. Bisa karena dipaksa teman, bisa karena dipaksa ortu, bisa juga dipaksa diri sendiri karena konsep diri yang salah. Jadi emang bisa banyak alasan.

Dipaksa teman terjadi bila teman satu genk pada punya cowok semua. Trus ada satu yang nganggur. Jadilah ada pemaksaan beramai-ramai supaya yang satu ini segera dapat gebetan. Udah deh, siapa aja boleh asal berstatus cowok. Waduh, gawat juga kan. Bisa-bisa sapi dipakein celana bisa diembat juga tuh saking nafsunya (hehehe…)

Ortu bisa jadi mengambil peranan dalam ajang kemaksiatan ini. Ada loh beberapa tipe ortu yang kelimpungan ketika anak gadisnya belum punya pacar. Padahal anaknya sendiri udah nyadar bahwa ini adalah ajang berlumur dosa. Eh, ortunya ngotot agar sih anak nyari pacar. Tulalit banget kan?

Atau bisa juga konsep diri remaja yang salah. Ia merasa merana tanpa punya pacar. Ia merasa jelek dan nggak laku ketika belum pernah merasakan rasanya pacaran. Ia akan jauh lebih bahagia bila ada cowok di sampingnya. Nah, ini adalah konsep yang salah dan menyesatkan.

…konsep diri remaja yang salah, merasa merana tanpa punya pacar. Ia merasa jelek dan nggak laku ketika belum pernah merasakan rasanya pacaran…

Belum lagi dorongan media baik TV, radio ataupun majalah yang menawarkan gaya hidup bebas dengan label pacaran yang semakin gencar dilakukan. Udah deh, itu semua adalah banyak faktor yang bikin remaja ngebet untuk bisa pacaran. Padahal, apa sih yang didapat oleh pacaran, adalah perbuatan yang bisa kamu putuskan dengan sadar. Jadi, tulisan kali ini akan membantu kamu untuk membuat keputusan benar dalam hidup. Jangan sampai kamu melakukan perbuatan yang salah dan membuatmu menyesal kemudian. Lanjut!

Kenapa harus pacaran?

Hayo…bisa nggak kamu jawab pertanyaan ini? Kenapa harus pacaran? Hmm…mungkin di antara kamu ada yang menjawab:
‘biar nggak kuper’
‘biar nggak dibilang nggak laku’
‘biar ada cowok yang sayang sama kita’
‘biar ada semangat untuk belajar’
‘biar nggak malu dengan teman-teman yang pada punya pacar juga’
‘sekedar pingin tahu rasanya’
dll, masih banyak lagi alasan yang bisa kamu ajukan sebagai pembenaran. Oke deh, kita coba telaah satu per satu yah, masuk akal nggak sih alasan-alasan yang kamu punya itu.

Pacaran, adalah aktivitas yang dilakukan berdua dengan sang kekasih sebelum menikah. Aktivitas atau kegiatan ini bisa bermacam-macam bentuknya. Bisa nonton bareng, makan bakso berdua, jalan berdua atau belajar bersama. Tapi alasan terakhir ini kayaknya banyak nggak jadi belajarnya deh karena pada sibuk mantengin gebetan masing-masing. Iya apa iya?

…Kalo kamu sekedar takut dibilang kuper karena nggak mau pacaran, maka mereka para aktivis pacaran itulah yang sebenarnya orang paling kuper dan kupeng sedunia…

Kalo kamu sekedar takut dibilang kuper karena nggak mau pacaran, maka mereka para aktivis pacaran itulah yang sebenarnya orang paling kuper dan kupeng sedunia. Why? Karena saya yakin orang pacaran itu dunianya akan berkutat dari pengetahuan tentang doi aja. Coba kamu tanya apa dia tahu perkembangan teknologi terkini? Apa dia tahu di Palestina itu ada masalah apaan sih? Apa dia juga tahu kalo Amerika itu ternyata adalah teroris sejati?

Yakin deh, pasti mereka yang suka pacaran itu nggak bakalan tahu topik beginian. Kalo begitu, mereka itulah yang kuper dan kupeng. Paling tahunya cuma apa hobi sang pacar, apa wakna favoritnya, apa makanan kesukaannya, dll. Coba Tanya berapa nilai ulangan matematikanya, fasih nggak bahasa Inggris-nya, bagus nggak karangan bahasa Indonesia-nya, dan hal-hal seputar itu, pasti deh aktivis pacaran pada bloon untuk hal beginian. Kalo pun ada yang pintar, itu sama sekali nggak ada hubungannya dengan pacaran sebagai semangat belajar.

Sebaliknya, pacaran adalah ajang maksiat. Bukankah sudah dikatakan oleh Rasulullah SAW:

Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka tidak boleh baginya berkhalwat (berdua-duaan) dengan seorang wanita, sedangkan wanita itu tidak bersama mahramnya. Karena sesungguhnya yang ketiga di antara mereka adalah setan” (HR Ahmad)

Waduh, emang kamu mau jadi temannya setan? Hiii, naudzubillah banget tuh.

Jangan beralasan kamu kuat iman, maka tetep aja ngeyel berdua-duaan. Banyak tuh kasus ngakunya aktivis rohis dan niatnya dakwah eh..malah kebablasan pacaran. Teman SMA saya dulu aja ada yang MBA alias Married By Accident alias lagi hamil di luar nikah karena pacaran. Udah sekolahnya nggak bisa lanjut karena perutnya semakin gendut, ia adalah pihak yang dirugikan.

…Jangan beralasan kamu kuat iman, maka tetep aja ngeyel berdua-duaan. Banyak tuh kasus ngakunya aktivis rohis dan niatnya dakwah eh..malah kebablasan pacaran…

Tuh, si laki-laki yang menghamili bisa dengan enaknya melanjutkan sekolah sampe tuntas. Belum lagi beban dosa besar yang harus ia tanggung. Ingat, berzina adalah salah satu dosa besar yang hanya bisa ditebus dengan taubatan nasuha. Taubat yang sungguh-sungguh dan tak akan pernah mengulangi lagi. Bukan taubat jenis tomat, saat ini tobat, besok kumat. Duh, itu sih namanya main-main alias nggak serius dan mau berubah total. Nggak baik, Non!

Jomblo adalah pilihan

Kok bisa? Di saat teman-teman pada risih dengan status jomblo, masa’ sih malah bisa dijadikan status pilihan? Bisa aja, why not gitu loh? Lagian tergantung persepsi kan?

Kondisi jomblo adalah kondisi yang independen, mandiri. Di saat teman-teman cewek lain serasa nggak bisa hidup tanpa gebetan, kamu merasa sebaliknya. Nggak harus jadi cewek tuh aleman, manja, tergantung ke cowok, dan merasa lemah. Huh…jijay bajay banget. Jadi cewek kudu punya pendirian, nggak asal ikut-ikutan. Meskipun teman satu sekolah memilih pacaran sebagai jalan hidup, kamu tetap keukeuh dengan prinsip: “jomblo tapi sholihah”. Huhuy!

Dulu, waktu saya masih duduk manis di bangku SMP dan SMA, ada seorang teman yang ngebet banget pingin punya pacar. Sampe-sampe kalo ada kuis di majalah remaja tentang siap-enggaknya pacaran, doi termasuk yang rajin mengisi untuk tahu jawabannya. Ternyata doi tipe yang sudah siap banget. Akhirnya fokus perhatian dia hanya ke cita-cita pingin punya pacar dan pacar mulu. Prestasi sekolah jadi anjlok. Padahal ternyata nggak ada yang mau sama doi (backsound: Kacian banget!).

Nah, beda kasus dengan muslimah sholihah. Ada atau nggak ada yang mau, dia nggak bakal ambil pusing. Mikirin rumus fisika aja sudah cukup pusing, pake mikir hal lain. Maksudnya, mikirin pacar atau pacaran adalah sesuatu yang nggak penting bagi dirinya. Selain ngabisin waktu dan energi, yang pasti menguras konsentrasi dan emosi.

…Kalo kamu jadi cewek sudah oke, baik di otaknya, kepribadiannya apalagi akhlaknya, jadi jomblo bukan sesuatu yang terpaksa tuh. Malah jomblo adalah sebuah kebanggaan….

Kalo kamu jadi cewek sudah oke, baik di otaknya, kepribadiannya apalagi akhlaknya, jadi jomblo bukan sesuatu yang terpaksa tuh. Malah jomblo adalah sebuah kebanggaan. Kamu bisa tunjukkan kalo jomblo adalah harga diri. Menjadi jomblo bukan karena nggak ada yang mau, tapi kitanya yang emang nggak mau kok sama cowok-cowok anak kecil itu. Lho, kok?

Iya, cowok kalo beraninya cuma pacaran itu namanya masih cowok kecil. Masa’ masih kecil udah pacaran. Huh! Kalo cowok yang udah dewasa, pasti ia nggak berani pacaran, tapi langsung datang ke ortu si cewek dan ngelamar. Merit deh jadinya. Selain menunjukkan tanggung jawab, cowok dewasa tahu kalo pacaran cuma ajang tipu-tipu dan aktivitas berlumur dosa. Hayo…pada berani nggak cowok-cowok kecil itu?

Jomblo Tapi Shalihah

Jangan pernah takut diolok teman sebagai jomblo. Jangan pernah malu disebut nggak laku. Toh, mereka yang berpacaran saat ini belum tentu juga jadi nikah nantinya. Tul nggak? Malah yang banyak adalah putus di tengah jalan, patah hati terus bunuh diri. Hiii, naudzubillah. Atau bisa jadi karena takut dibilang jomblo malah dapat predikat MBA tanpa harus kuliah alias Married By Accident.

Lagipula, cewek kalo mau dipacarin kesannya adalah cewek gampangan. Gampang aja dibohongin, gampang diboncengin, gampang dijamah, dan gampang-gampang yang lain. Idih…nggak asyik banget! Toh, nantinya para cowok itu juga bakal males sama cewek beginian karena udah tahu ‘dalemannya’, mereka pinginnya dapat cewek baik-baik.

Terlepas apa motivasi mereka, yang pasti kamu kudu punya patokan atau standar tersendiri. Kamu nggak mau pacaran karena itu dosa. Kamu memilih jomblo karena itu berpahala dan jauh dari maksiat. Kamu nggak bakal ikut-ikutan pacaran karena takut dibilang jomblo dan nggak gaul. Kamu tetap keukeuh pada pendirian karena muslimah itu orang yang punya prinsip. Itu artinya, kamu selalu punya harga diri atas prinsip yang kamu pegang teguh. Iya nggak seh?

Karena banyak juga mereka yang meskipun sudah menutup aurat dengan kerudung gaul, masih enggan disebut jomblo. Jadilah mereka terlibat affair bernama pacaran sekadar untuk gaya-gayaan. Bener-benar nggak ada bedanya dengan mereka yang nggak pake kerudung. Malah parahnya, masyarakat akan antipati sama muslimah tipe ini. Berkerudung tapi pacaran. Berkerudung tapi masih suka boncengan sama cowok non mahrom. Berkerudung tapi sering berduaan sama cowok dan runtang-runtung nggak jelas juntrungannya. Padahal, kelakuannya yang model begitu itu bisa membuat jelek citra kerudung, imej Islam jadi rusak, dan tentunya doi bikin peluang orang lain untuk menilai dan memukul rata bahwa doi mewakili muslimah. Parah banget!

…predikat jomblo jauh lebih mulia kalo kamu menghindari pacaran karena takut dosa. Menjadi jomblo jauh lebih bermartabat kalo itu diniatkan menjauhi maksiat…

Intinya, predikat jomblo jauh lebih mulia kalo kamu menghindari pacaran karena takut dosa. Menjadi jomblo jauh lebih bermartabat kalo itu diniatkan menjauhi maksiat. Menjadi jomblo sama dengan sholihah kalo itu diniatkan karena Allah semata. Bukankah hidup ini cuma sementara saja? Jadi rugi banget kalo hidup sekali dan itu nggak dibikin berarti. Jadi kalo ada yang rese dengan kamu karena status jomblomu, katakan saja ‘jomblo tapi sholihah, so what gitu loh!’. Hidup jomblo !!

6 Tips Tampil Percaya Diri

Kawan² yang kurang pede, ini dibawah ada tips² khusus, semoga bermanfaat
 
  • BERDIRI TEGAK, Langkah pertama yang bisa kamu lakukan adalah merubah penampilan, berdirilah yang tegak, busungkan dada dan coba tampillah sempurna. Pokoknya jangan sampai kelihatan lecek dech, soalnya penampilan seseorang akan menentukan penilaian orang lain, buatlah kesan pertama begitu menggoda selanjutnya terserah anda.
  • BERSIKAP ASERTIF, Mulai sekarang cobalah merubah sikap, jadilah orang yang tahu kapan harus berkata tidak dan kapan berkata ya. Coba sekali-kali untuk tidak terlalu membayangkan orang lain akan berkomentar apa tentang diri kamu. Dan jangan takut bikin perubahan.
  • OBYEKTIF MENILAI DIRI SENDIRI. No body's perfect, nggak ada orang lain di dunia ini yang sempurna, dan nggak ada juga orang di dunia ini yang benar² nggak berguna. Karenanya jujurlah menilai diri sendiri, jangan selalu menganggap dirimu tidak mampu dan orang lain selalu lebih unggul. Semuanya sama meski punya keahlian yang berbeda, jadi buat apa minder....??? Nggak ada untungnya.
  • BUANG RASA TAKUT. Biasanya orang yang gak pede selalu kesulitan untuk mengungkapkan siapa dirinya pada orang lain. Cara mudah untuk berani menghadapi oarang lain adalah menatap mata lawan bicara kita (kecuali terhadap lawan jenis yg bukan muhrim) , tapi jangan memandanginya. Menatap lain dengan memandang, kalau memandang biasanya kamu memperhatikan lawan bicaramu, bagaimana cara bicaranya, bagaimana mimik wajahnya. Boleh saja seperti itu asal jangan kelewatan, apalagi kalo sampi ngiler nggak karuan.
  • SEDIKIT BASA BASI. Cobalah untuk bersikap basa basi, tapi jangan sampai basi beneran karena akan membosankan. Tidak semuanya basa-basi itu jelek kok, untuk meningkatkan rasa percaya diri kemu boleh juga mencobanya.
  • BICARALAH YANG LUGAS. salah satu ciri orang yang kurang pede adalah tidak bicara secara lugas, selalu muter². Dan biasanya terlalu banyak berkata, eeeeeeeeeeeeeeeeeeeee, anu dan yang sejenisnya, misalnya. " saya akan eeeee, anu, saya kan anu......".
SELAMAT MENCOBA. JUST TO BE YOUR SELF !

Jika Anda Mudah Tersinggung - BELAJARLAH Meredam Rasa Tersinggung

Salah satu hal yang sering membuat energi kita terkuras adalah timbulnya rasa ketersinggungan diri. Munculnya perasaan ini sering disebabkan oleh ketidaktahanan kita terhadap sikap orang lain.

Ketika tersinggung, minimal kita akan sibuk membela diri dan selanjutnya akan memikirkan kejelekan orang lain. Hal yang paling membahayakan dari ketersinggungan adalah habisnya waktu kita menjadi buah roh.

Efek yang biasa ditimbulkan oleh rasa tersinggung adalah kemarahan. Jika kita marah, kata-kata jadi tidak terkendali, stress meningkat, dan lainnya. Karena itu, kegigihan kita untuk tidak tersinggung menjadi suatu keharusan.

Apa yang menyebabkan orang tersinggung? Ketersinggungan seseorang timbul karena menilai dirinya lebih dari kenyataan, merasa pintar, berjasa, baik, tampan, dan merasa sukses.

Setiap kali kita menilai diri lebih dari kenyataan bila ada yang menilai kita kurang sedikit saja akan langsung tersinggung. Peluang tersinggung akan terbuka jika kita salah dalam menilai diri sendiri. Karena itu, ada sesuatu yang harus kita perbaiki, yaitu proporsional menilai diri.

Teknik pertama agar kita tidak mudah tersinggung adalah tidak menilai lebih kepada diri kita. Misalnya, jangan banyak mengingat-ingat bahwa saya telah berjasa, saya seorang guru, saya seorang pemimpin, saya ini orang yang sudah berbuat. Semakin banyak kita mengaku-ngaku tentang diri kita, akan membuat kita makin tersinggung.

Ada beberapa cara yang cukup efektif untuk meredam ketersinggungan

Pertama, belajar melupakan.

Jika kita seorang sarjana maka lupakanlah kesarjanaan kita. Jika kita seorang direktur lupakanlah jabatan itu. Jika kita pemuka agama lupakan kepemuka agamaan kita. Jika kita seorang pimpinan lupakanlah hal itu, dan seterusnya. Anggap semuanya ini berkat dari Allah agar kita tidak tamak terhadap penghargaan. Kita harus melatih diri untuk merasa sekadar hamba Allah yang tidak memiliki apa-apa kecuali berkat ilmu yang dipercikkan oleh Allah sedikit. Kita lebih banyak tidak tahu. Kita tidak mempunyai harta sedikit pun kecuali sepercik titipan berkat dari Allah. Kita tidak mempunyai jabatan ataupun kedudukan sedikit pun kecuali sepercik yang Allah telah berikan dan dipertanggung jawabkan. Dengan sikap seperti ini hidup kita akan lebih ringan. Semakin kita ingin dihargai, dipuji, dan dihormati, akan kian sering kita sakit hati.

Kedua, kita harus melihat bahwa apa pun yang dilakukan orang kepada kita akan bermanfaat jika kita dapat menyikapinya dengan tepat.

Kita tidak akan pernah rugi dengan perilaku orang kepada kita, jika bisa menyikapinya dengan tepat. Kita akan merugi apabila salah menyikapi kejadian dan sebenarnya kita tidak bisa memaksa orang lain berbuat sesuai dengan keinginan kita. Yang bisa kita lakukan adalah memaksa diri sendiri menyikapi orang lain dengan sikap terbaik kita. Apa pun perkataan orang lain kepada kita, tentu itu terjadi dengan izin Allah. Anggap saja ini episode atau ujian yang harus kita alami untuk menguji keimanan kita.

Ketiga, kita harus berempati.

Yaitu, mulai melihat sesuatu tidak dari sisi kita. Perhatikan kisah seseorang yang tengah menu ntun gajah dari depan dan seorang lagi mengikutinya di belakang Gajah tersebut.

Yang di depan berkata, "Oh indah nian pemandangan sepanjang hari". Kontan ia didorong dan dilempar dari belakang karena dianggap menyindir. Sebab, sepanjang perjalanan, orang yang di belakang hanya melihat pantat gajah.

Karena itu, kita harus belajar berempati. Jika tidak ingin mudah tersinggung cari seribu satu alasan untuk bisa memaklumi orang lain. Namun yang harus diingat, berbagai alasan yang kita buat semata-mata untuk memaklumi, bukan untuk membenarkan kesalahan, sehingga kita dapat mengendalikan diri.

Keempat, jadikan penghinaan orang lain kepada kita sebagai ladang peningkatan kwalitas diri dan kesempatan untuk mempraktekkan buah - buah roh Yaitu, dengan memaafkan orang yang menyakiti dan membalasnya dengan kebaikan.