Selasa, 26 Januari 2016

Mengalah Bukan Berarti Kalah

Mengalah tak berarti kalah. Mundur bukan berarti tak berani bertempur. Ungkapan tersebut barangkali sering membuat kita bimbang. Sebab, kadang ungkapan “pengecut” segera muncul akibat kita memutuskan mundur sejenak. Padahal, ada kalanya, mundur sebenarnya sedang mempersiapkan langkah terbaik untuk maju ke depan. Layaknya anak panah yang ditarik ke belakang, justru siap meluncur dengan cepat menuju sasaran.

Untuk itu, jika menghadapi kebimbangan dalam mengambil sebuah keputusan—apakah akan mundur atau mengalah—mungkin tulisan serta cerita berikut bisa kita jadikan pembelajaran bersama.

Dikisahkan, ada seorang bernama Zhang yang mempunyai dua orang putra yang punya watak berlawanan. Yang pertama adalah Zhang Da yang cenderung tamak, dan Zhang Er yang punya sikap suka mengalah. Zhang Er punya prinsip, yang penting bahagia dan hidup harus mengutamakan perdamaian. Karena itu, ketika orangtuanya Zhang meninggal dunia dan harta warisan sang ayah lebih banyak didominasi oleh kakaknya, Zhang Da, ia mengalah. Ia hanya berkata, “Jangan sampai karena masalah harta warisan yang sepele, merusak hubungan persaudaraan.”

Dengan kondisi tersebut, Zhang Da berkembang jadi saudagar kaya. Banyak penduduk desa yang bekerja padanya, meski sebenarnya kurang suka dengan sikapnya. Sedangkan adiknya hanya menjadi orang yang biasa-biasa saja. Namun, karena perangainya yang baik, sang adik disukai oleh banyak orang.

Suatu kali, penduduk desa ingin membangun jalan raya yang menghubungkan desa mereka dengan kota untuk mempermudah penjualan barang-barang hasil desa. Namun, agar jalannya tak berkelok, jalan tersebut harus melalui ladang milik Zhang Da. Karena tamak, ia mau memberikan tanah dengan syarat siapa pun yang lewat harus memberikan sebagian besar pendapatannya pada Zhang Da karena dianggap sudah mengurangi hasil ladangnya yang akan diubah jadi jalan.

Penduduk desa tak mau mengikuti syarat tersebut. Beruntung, Zhang Er yang baik hati mau memberikan tanahnya untuk dipakai. Warisannya yang tak seberapa, diberikan kepada penduduk desa dengan cuma-cuma. Dan, meski agak sedikit berbelok, hal itu tetap sangat membantu penduduk desa sehingga mereka lebih mudah menjual dagangannya. Jalan itu pun makin ramai. Dan, karena tanah itu milik Zhang Er, ia pun mendirikan sebuah kedai teh di sana. Lama-lama, saking ramainya jalan, kedai teh Zhang Er pun makin ramai hingga kedainya berkembang dan ia pun akhirnya jadi saudagar kaya. Sebaliknya, sang kakak, Zhang Da, tak ada lagi penduduk yang mau bekerja dengannya. Akibatnya, ladangnya pun berakhir terlantar sehingga makin lama ia menjadi miskin.


Kisah tersebut mengajarkan kepada kita bahwa dalam kehidupan sehari-hari terdapat banyak sekali hal, yang secara sepintas terlihat merugikan, tetapi sebenarnya akan ada hasil yang baik di belakangnya. Memang, acap kali kita harus berkorban. Tak jarang kita harus mengalami banyak kegagalan. Namun jika kita mampu bersabar, layaknya Zhang Er, apa yang kita “investasikan”—meski terkesan merugi pada awalnya—bisa menjadi “tumbuhan dengan buah lebat” yang bisa kita petik setiap hari.

Mari, hidup dengan bersahaja. Jangan sampai kita mencontoh Zhang Da yang tamak. Meski tampak menguntungkan, jika dilakukan dengan cara-cara yang negatif, suatu kali pasti akan datang “balasan”. Sebaliknya, mari teladani sikap Zhang Er, yang mengalah, namun ujungnya banyak mendatangkan berkah.


Gambar Kata Inspiratif






Minggu, 24 Januari 2016

Quote Of The Day






Harga Diri Dan Malu

Di sebuah tempat ketika harus menjalani masa kuliah kerja nyata (KKN) dulu, saya mendapati sebuah desa yang hampir separuh isi penduduknya adalah laki-laki. Laki-laki yang masih segar. Laki-laki kuat, laki-laki tua renta plus anak-anak kecil, juga para nenek.

Lalu ke mana perginya para perempuan di desa itu? Desa yang tidak begitu jauh dari kota Solo itu, sepi ketika siang. Hanya rumah-rumah megah dengan keramik berkilau ditimpa cahaya matahari. Ketika sore menjelang malam, para lelaki sibuk berkumpul untuk bermain kartu dan di beberapa sudut desa, botol-botol minuman berserakan.

Anak-anak kecil tumbuh dalam asuhan nenek. Mereka anak-anak yang rupanya tetap rindu belaian ibu. Mungkin saja sang nenek tidak bisa memenuhi kerinduan mereka, sehingga setiap pagi dan sore mereka berkumpul di tempat KKN untuk sekadar berbagi cerita dan mendapat pelukan.

Desa itu lumayan besar. Dan berputar dari satu tempat ke tempat lain, cuma mendatangkan kesimpulan yang membuat miris. Ada yang hilang dari para lelaki di desa ini. Begitu banyak lelaki, tapi hanya sedikit yang bekerja. Sawah-sawah mengering tanpa digantikan tanaman lain. Kegiatan yang sering terlihat adalah suara gitar beradu dengan tawa lepas menjelang malam.

Saya tidak menemukan sesuatu yang harusnya dimiliki oleh para lelaki. Kebanggaan untuk sanggup bekerja keras demi cinta pada anak dan istri. Kemampuan untuk mengoptimalkan seluruh potensi dirinya sehingga ia bisa bangga dan berharga di mata orang lain. Kebanggaan itu bernama "harga diri".

Karena harga diri itu hilang dari lelaki, maka para perempuan mengambil inisiatif untuk bekerja dan menjadi tenaga kerja ke luar negeri. Para perempuan hebat itu menitipkan anak-anak mereka pada para suami. Lalu memberikan sebagian besar uang gaji mereka dan menyisakan sedikit saja untuk mereka gunakan untuk membeli pulsa agar bisa menghubungi anak dan suami. Tapi hasil yang didapat adalah perselingkuhan. Lalu uang kiriman tidak memiliki bentuk lagi selain utang yang bertumpuk.

Perceraian menempati porsi tertinggi di desa itu. Rumah-rumah megah mereka kosong tanpa penghuni. Sepanjang siang ketika melewati dan berkeliling di desa, terasa sekali bahwa tidak ada ceria kehidupan di dalamnya. Ajaibnya persoalan itu tetap sama hingga saat ini, setelah belasan tahun berlalu.

Para pahlawan devisa berjuang keras di negeri orang. Negeri yang tidak mereka kenal dengan orang-orang yang tidak mereka kenal membuat mereka memiliki dua pilihan. Menjadi tangguh atau ikut putaran arus kehidupan di negeri orang. Beberapa sahabat pekerja di luar negeri, bercerita tentang rumah tangga mereka yang hancur karena suami mereka selingkuh. Mimpi mereka tentu saja kembali ke tanah air. Tapi kembali ke tanah air tentu bukanlah hal yang mudah bila keahlian tidak mereka miliki. Karena itu mereka mencoba kreativitas dengan menulis.

Susah?
Jelas.

Seorang teman mengatakan bahwa untuk memiliki laptop saja pun harus meminta izin sang majikan. Setiap hari ia harus berada di dalam rumah dan satu-satunya jalan agar ia bisa berada di luar rumah adalah ketika ia membuang sampah di luar rumah.

Saya salut, sebab mereka memiliki harga diri yang tinggi. Karena dalam kondisi yang terjepit seperti itu, bisa saja mereka melakukan hal-hal lain demi mendapatkan uang. Tapi mereka mau merangkak dari bawah untuk mencoba keahlian baru, seperti menulis.

Harga Diri dan Malu

Beberapa tahun belakangan ini saya fokus memberikan materi penulisan di dunia maya. Sebagian besar para ibu rumah tangga yang ingin ingin menjadi penulis. Beberapa di antara mereka juga terdapat para wanita di Taiwan yang bekerja sebagai buruh migran.

Perjuangan seorang ibu rumah tangga untuk menulis berat. Karena kegiatan rumah tangga juga tidak pernah berhenti. Dan kebanyakan dari mereka juga memiliki bisnis lain yang dijalankan dari rumah. Tapi toh mereka tidak patah semangat. Karena mereka tidak ingin hanya mengandalkan suami lalu memberatkan kepala rumah tangga dengan beban ekonomi yang terus meningkat.

Perjuangan para buruh migran untuk menulis juga berat. Dan lebih hebatnya lagi mereka tidak mengotori perjuangan mereka dengan tulisan yang akan menjatuhkan karier yang sedang mereka rintis. Bahkan mereka gigih berjuang keras untuk menembus penerbit besar dan media besar.

Sering saya tidak menemukan hal itu di dunia penulisan yang semakin lama semakin penuh intrik. Satu penulis mencuri ide penulis lainnya. Bahkan satu film yang tengah beredar di bioskop adalah film yang diambil dari sebuah novel yang penulisnya sendiri bahkan tidak pernah tahu.

Ada sebuah cerita tentang seorang penulis yang tiba-tiba begitu seringnya muncul di komunitas penulisan dan memberikan kabar tentang tulisannya yang dimuat di majalah atau harian ternama. Sebuah prestasi yang membanggakan tentu saja. Sayangnya, sesuatu yang membanggakan itu harus hancur dengan cepat. Karena ternyata setelah itu terbuka semua topengnya. Tulisan atas namanya di banyak media itu ternyata adalah tulisan hasil karya penulis lain di media lain pada tahun-tahun sebelumnya. Ia tulis ulang, mengganti tokohnya lalu mengganti judulnya juga mengganti nama penulisnya menjadi namanya. Kariernya langsung hancur pada saat itu juga. Namanya tidak pernah ditemukan lagi di media.

Pelajaran yang saya dapat adalah bahwa bila harga diri dan malu tidak ditempatkan pada posisi pertama dalam hidup ini, semuanya menjadi tidak terkendali dan menghancurkan diri sendiri.

Sebatang Pohon Jambu

Pelajaran tentang harga diri justru saya dapatkan dari tanaman-tanaman yang sengaja saya tanam di depan rumah. Juga dari kucing-kucing liar yang datang silih berganti ke rumah tanpa pernah dipelihara.

Kucing-kucing liar punya harga diri yang tinggi. Sebelum menitipkan anak-anak mereka di teras rumah, mereka membawakan hadiah berupa tikus, makanan kesayangan mereka. Dicari dengan kesungguhan hati, lalu diberikan untuk saya. Diletakkan di teras rumah agar saya bisa melihatnya dengan cepat.

Hadiah itu merupakan suatu bentuk terima kasih dari seekor kucing yang memiliki harga diri. Bahwa ia tidak pantas menaruh anak-anaknya di rumah seseorang jika belum memberikan sesuatu yang berharga untuk si pemilik rumah.

Sebatang pohon jambu yang saya tanam sejak dari biji kini menjulang besar, juga mengajarkan tentang harga diri sebagai sebuah pohon. Bertahun-tahun kami menunggu buahnya, membandingkannya dengan pohon-pohon jambu lain, lalu berniat juga menebangnya dan menggantinya dengan pohon buah lain.

Pada suatu saat, justru ketika kami sudah tidak mengharapkan ia berbuah, angin menjatuhkan bakal buahnya di kaki saya. Lalu tidak lama kemudian bakal-bakal buah lain menyusul banyak bermunculan.

Saya melihatnya sebagai suatu yang berbeda. Bukan karena memang sebatang jambu harus berbuah. Tapi karena sebuah pohoh jambu pun punya harga diri. Harga diri yang ingin ia tunjukkan bahwa ia belum layak digantikan karena itu ia berusaha keras untuk mengoptimalkan diri dan menghasilkan buah-buah seperti yang kami harapkan.

Lalu, bagaimana dengan harga diri kita sendiri?

___

Penulis adalah peraih IKAPI IBF Award 2012. Penulis 25 buku dan 1000 tulisan lainnya. Artikel di atas diambil dari tulisan beliau di majalah motivasi LuarBiasa.

Rabu, 14 Oktober 2015

Rahasia Sederhana Bahagia Setiap Hari

Ada sebuah ungkapan yang bernada sindiran namun patut kita renungkan. “Saat muda bekerja keras mengejar materi dengan mengenyampingkan kesehatan. Saat tua menghabiskan materi demi kesehatan.” Sungguh, jika itu yang terjadi, sangat disayangkan. Apa artinya materi berlimpah jika kesehatan tak terjaga. Tentu, sakit yang diderita tak kan membuat kita bahagia. Dahaga untuk menikmati nilai-nilai keindahan dalam kehidupan tak bisa lagi tercapai.

Padahal, kita tak perlu menunggu. Nilai kebahagiaan itu sebenarnya bisa kita cari di sekeliling dengan mudahnya. Keindahan yang melegakan dan memberi berjuta kenyamanan ada dan bisa kita ciptakan hanya dengan tindakan-tindakan kecil yang penuh arti. Sayangnya, justru ada yang terjebak dalam lingkaran bernama “predikat” dan “penghargaan” yang hanya dinilai dari segi materi dan prestasi. Tak sepenuhnya salah memang. Namun, jika kemudian itu semua membuat kita terkungkung dalam upaya tak berkesudahan yang berujung pada ungkapan bernada sindiran tadi, apa jadinya hidup ini?

Karena itu, cobalah kita kembali renungkan, apa yang sudah dan akan kita lakukan dalam hidup. Sebab, kadang kala, hanya dengan mengubah sudut pandang pada kehidupan, kita melihat banyak keindahan yang selama ini barangkali terlewatkan.

Barangkali, sedikit rahasia sederhana yang remeh-temeh berikut ini bisa menginspirasi kita untuk mendapatkan kebahagiaan yang kita cari selama ini…

1. Ubah sudut pandang saat menghadapi masalah
Barangkali, jika belum terbiasa, hal ini cukup sulit dilakukan. Mendapat kesusahan, kok malah disuruh mencari nilai positifnya. Tapi, saat emosi sudah mulai stabil akibat adanya masalah, cobalah sesekali lihat dari sudut pandang yang berbeda. Sebab, meski tak langsung, sering kali yang dulu dianggap masalah, ternyata di kemudian hari malah jadi berkah.

“Oh, kemarin aku kalah tender, ternyata ada masalah di balik tender itu.. untung aku bukan yang menang..”, “Hmm.. ternyata waktu aku dimarahin bos tempo hari, ternyata memang aku harus koreksi. Terbukti, berkat dimarahin itu sekarang malah aku dapat nilai positif dan segera ditawari naik posisi…”

2. Cobalah cari solusi, bukan mencari-cari kesalahan
Tak jarang, saat menghadapi halangan, kita justru sibuk mencari-cari siapa yang salah. Padahal, akan jauh lebih efektif jika kemudian kita berusaha mencari solusi. Dengan begitu, masalah segera usai dan pikiran pun lebih tenang.

3. Dengarkan musik yang menenangkan
Emosi dan jiwa akan lebih tenang jika mendengarkan musik atau lagu yang jadi kesenangan. Karena itu, terapi musik saat ini sudah banyak dimanfaatkan untuk meredam stres. Pilih musik atau lagu yang sesuai dengan memberikan nuansa rileks.

4. Sisihkan waktu sejenak untuk membaca artikel penyemangat
Kadang, tulisan ringan yang berisikan nilai-nilai positif bisa sangat membantu untuk membuka cakrawala berpikir agar selalu merasa bahagia. Karena itu, carilah bacaan, baik fiksi maupun non fiksi, yang bisa benar-benar memberikan pencerahan.

5. Cobalah tonton film-film komedi
Tertawa merupakan salah satu terapi penenang yang akan mendatangkan kebahagiaan. Karena itu, cobalah cari film-film atau drama komedi yang bisa memancing tawa lepas. Nikmatilah dan lepaskan semua beban dengan tawa.

6. Lihatlah apa yang sudah kita kerjakan, dan bukan yang belum kita lakukan
Memang, saat tugas menumpuk, kadang beban pikiran pun jadi bertambah. Kerjakan saja satu per satu. Selesaikan satu per satu. Setelah itu, jangan lihat apa yang belum selesai. Namun, sedikit bersantai sejenak dengan “menikmati” apa yang sudah dikerjakan. Jika pikiran sudah tenang, barulah melangkah kembali untuk menyelesaikan semua tanggung jawab.

7. Berilah hadiah kecil untuk prestasi yang kita capai
Prestasi yang dicapai bukan harus besar. Menyelesaikan sebuah pekerjaan yang tadinya terasa sebagai beban pun adalah sebuah prestasi. Nah, saat itu, hadiah kecil seperti misalnya, makan dan minum di café berkelas, sedikit akan memberi nuansa lain terhadap apa yang sudah kita lakukan. Atau, misalnya, kita bolehkan diri nonton film yang disukai saat sudah melaksanakan tugas yang jadi pekerjaan.

8. Buatlah orang lain bahagia setiap saat
Membuat orang lain senang dan bahagia serta kemudian tersenyum karenanya merupakan salah satu hal yang membahagiakan kita juga. Membantu membawakan buku bagi orang lain, menawarkan membuat kopi untuk rekan kerja, menceritakan lelucon yang mengundang tawa, semua hal kecil tersebut juga akan membuat kita bahagia.

9. Bergaul dengan orang yang selalu terlihat ceria
Kita akan menjadi seperti lingkungan kita. Karena itu, saat melihat ada kawan yang selalu terlihat ceria dan bahagia, dekati dan pelajari, bagaimana ia bisa selalu terlihat riang gembira.

10. Perbanyak tersenyum
Menurut berbagai penelitian, senyuman akan mengaktifkan hormon-hormon dalam tubuh yang membawa suasana menyenangkan dan menentramkan. Karena itu, perbanyaklah lekukan ke atas di bibir kita. Dengan begitu, selain tampak ceria dari wajah kita, dalam diri pun kita akan selalu memiliki dorongan untuk memperoleh kebahagiaan.

11. Usir semua pikiran negatif dan ganti pikiran positif
Perhatikan pikiran kita. Jangan biasakan memiliki pikiran-pikiran buruk dalam diri kita. Segera ganti dengan pikiran positif setiap saat ketika pikiran buruk mulai datang di benak kita.

Apa yang Kita Cari Dalam Hidup Ini ?

Apa yang kita cari dalam hidup ini? Hampir bisa dipastikan, setiap orang mempunyai jawaban yang beragam. Ada yang mengejar nama, jabatan, pangkat, ada pula yang menyebut kebahagiaan sebagai tujuan utama. Namun tak jarang, ada pula yang masih bingung tak tahu apa yang dicarinya dalam hidup. Bagaimana dengan Anda sendiri?

Jika merasa termasuk orang yang masih belum tahu apa yang dicari dalam hidup, barangkali kita perlu mencoba untuk melihat sejenak ke belakang. Apakah yang telah dan sedang kita lakukan adalah hal yang memang kita nikmati atau malah sebaliknya, kita rasakan sebagai sebuah paksaan? Kalau merasa sebagai sebuah paksaan, siapa sebenarnya yang memaksa? Pendapat orang lain—misalnya soal materi yang belum sesuai harapan—hingga keinginan dikenang sebagai “seseorang”? Jika hal semacam itu adalah yang kita cari akibat “paksaan”, mungkin sudah saatnya kita mencoba menelaah apa yang benar-benar kita cari dalam hidup.

Menurut saya, kata “mencari” adalah sebuah kata kerja aktif. Artinya, kita memang tak bisa berhenti di sebuah pencarian saja. Ungkapan tersebut—terlepas dari ajaran agama dan kepercayaan apa pun—sebenarnya mengajarkan kita untuk terus mencari apa yang menjadi “misi” dalam hidup. Apa pun peran kita saat ini, di sanalah kita bisa melakukan pencarian. Sehingga, saat yang hadir adalah “paksaan” bernama status yang kita kejar sebagai sebuah pencarian, maka kita akan bisa segera menemukan kembali titik keseimbangan yang kita cari.

Sehingga, saat kita merasa belum nyaman dengan apa yang kita jalani saat ini—akibat “paksaan”—kita bisa terus mencari apa sebenarnya “tugas” kita dalam hidup. Saat kita saat ini sedang mendapati peran sebagai seorang pengusaha, kita bisa terus mencari usaha apa yang paling memberi kemanfaatan bagi kita sendiri dan bagi orang lain. Saat kita mendapati peran sebagai seorang guru, maka akan menjadi guru seperti apa kita bisa terus mengeksplorasi materi apa yang harus kita berikan untuk mencetak generasi terbaik. Saat kita menjadi seorang pejabat pemerintah, kita pun bisa terus melakukan pencarian, untuk apa jabatan tersebut diamanahkan. Dan bukan sebaliknya, mencuri kesempatan di tengah kepercayaan yang diberikan.

Tentu, semua itu tak semudah membalik telapak tangan. Karena itulah, proses pencarian ini adalah sebuah kata aktif yang membuat kita seharusnya terus bergerak dinamis dengan segala yang telah, sedang, dan akan kita kerjakan. Ibarat naik sepeda, untuk menemukan titik keseimbangan, kita harus selalu bergerak. Ke mana? Inilah tugas kita untuk terus mencari dan mengisi kehidupan.

Mari teruskan langkah. Bahkan, di saat kita masih ragu apakah yang sedang kita “cari”. Sepanjang kita mau melangkah, terus bergerak, mau berjuang, niscaya akan banyak pencarian yang—sadar atau tidak—akan membentuk kita jadi insan yang penuh kemanfaatan. Dan, saat itu telah tercapai, apa pun yang kita cari, di sanalah “kompas” kehidupan akan mengantarkan kita pada kebahagiaan sejati.

Minggu, 17 Mei 2015

30 CIRI SUAMI DURHAKA KEPADA ISTRI

Suami adalah perhiasan istri. Demikian juga
sebaliknya, istri adalah perhiasan bagi suaminya.
Suami yang baik adalah idaman bagi setiap istri.
Berikut ini akan saya berikan 30 perilaku durhaka
suami terhadap istri . Dan saya berharap , semoga
kita semua tidak tergolong tipe suami seperti
dibawah ini terutama diri pribadi kami.
Adapun ke 30 Perilaku durhaka suami kepada istri
adalah sebagaimana yang akan kami uraikan dibawai
ini :
1.Tidak mau melunasi hutang mahar (mas kawin).
2.Menarik kembali mahar tanpa keridloan istri.
3.Menelantarkan belanja istri.
4.Melanggar komitmen baik dengan istri atau melanggar shigat ta’liq /pakta integritas suami
utk siap memperlakukan istri dengan makruf(baik) wa asyiruhunna bil makruf).
5.Tidak menyediakan tempat tinggal buat istri/menelantarkan istri.
6.Tidak memberi kebutuhan seksual istri.
7.Menyenggamai istri pada waktu haid.
8.Memperlakukan istri dengan kasar.
9.Membiarkan istri berbuat nusyuz yaitu
melakukan perbuatan-perbuatan yang sifatnya
menyakiti hati istrinya, tidak
menyayanginya ,melecahkan istrinya , menolak
kebutuhan istrinya, bepergian tanpa izinnya,
bermain mata dengan wanita lain (berselingkuh)
serta tidak bisa menjaga kehormatan diri dan keluarganya.
10.Mengajak istri berbuat dosa.
11.Membebani kerja istri diluar kemampuannya.
12.Tidak adil dalam memberikan nafkah lahir dan bathin istri –istrinya (bagi yang berpoligami)
13.Mengusir istri dari rumahnya.
14.Melimpahkan tanggungjawab suami kepada istri.
15.Menuduh istri berbuat zina tanpa bukti sah.
16.Menceraikan istri dengan sewenang-wenang.
Tampa alasan yang dibenarkan oleh Syar’i
17.Memeras istri.
18.Menyebarkan rahasia hubungan suami istri kepada orang lain.(memebeberkan kelemahan
istri kepada orang lain.)
19.Menempatkan istri
serumah dengan ipar laki-laki, (Daiyuz tidak ada rasa cemburu positif kepada istri, padahal istri sudah ada tanda berbuat serong)
20,tidak pernah menuyuruh istri dan anak utk menegakkan sholat, berbuat baik, bertaubat dan berakhlak mulia.
21, tidak pernah mentarbiyah istri serta tidak
pernah memotifasi istri untuk berbuat baik
22. tidak pernah memberikan contoh dan teladan
yang baik bagi istri, bahkan sring menampilkan
teladan yang buruk dan tidak mendidik kepada keluarga.
23. Selalu menyesali terhadap perbuatan istri/lari dari tanggung jawab.
24 selalu melecehkan pada pihak keluarga istri
25,selalu negative tingking/su’udhon kepada istri
26.mencari-cari kesalahan istri
27 melupakan jasa baik istri
28.membanding-bandingkan istri dengan orang
lain (merendahkan martabat istri di depan orang)
29. tidak pernah memuji kebaikan istri.
30.Tidak memberi pesangon istri dalam masa iddah.
30 perilaku durhaka suami terhadap istri diatas sudah sering kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari, baik di televisi, tetangga kita atau bahkan
secara tidak sadar, kita pernah khilaf melakukannya.
Masih ada waktu untuk memperbaiki, kita harus
menjadi manusia yang lebih baik dari hari ini dan
menjadikan istri dan keluarga kita sebagai sarana
ibadah demi mencari ridho-Nya . InsyaAllah.....semoga bermanfaat tuk para adam yang bergelar suami dan imam dalam keluarga,salam santunku____^_^

SHOLATKU, HIDUPKU DAN MATIKU, KUSERAHKAN KEPADA ALLAH...

Banyak diantara kita yang shalatnya, ya cuma sekedar kewajiban saja. Habis itu selesai. Padahal enggak. Shalat itu kebutuhan. Karena Shalat adalah pintu kita menuju Allah. Baik itu pintu rahmat-Nya, pintu karunia-Nya, pintu kasih sayang-Nya, pintu hidayah-Nya, dan pintu surga-Nya di yaumil akhir. Semua berawal dari shalat. Baik buruknya kita, tergantung shalat kita. Kalau shalatnya bagus, bagus juga kehidupannya. Dan sebaliknya. Keburukan kita bisa dilihat dari buruknya shalat kita sendiri. Semakin kita tahu artinya, semakin khusyuk juga shalatnya, sehingga Allah semakin dekat dengan kita. InsyaAllah.
Allahu akbar, kabiraw-wal-hamdulillahi katsiraw-wa subhanallahi bukrataw-wa-ashiila / Allah Maha Besar, dengan sebesar-besarnya, segala puji bagi Allah, dengan sebanyak-banyaknya, dan Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang

Wajjahtu wajhiya lil-ladzi fatharas-samaawaati wal-ardha haniifa muslimaan, wa maa ana minal-musyrikiin / Aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang menciptakan langit dan bumi, dalam keadaan lurus dan berserah diri, dan aku tidak termasuk orang-orang yang musyrik
Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaati lillaahi rabbil-alamiin / Sungguh, shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku, kuserahkan kepada Allah, Tuhan Semesta Alam.
Laa syariika lahuu wa bidzalika umirtu wa ana awwalul-muslimiin / Tidak ada sekutu bagi-Nya, itulah yang diperintahkan-Nya kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama berserah diri.
Semoga Shalat yang kita kerjakan menjadi penolong kita di akhirat kelak. Aamiin...
Rasulallah SAW bersabda :"Barang siapa yang menyampaikan 1
(satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkannya,maka
walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala." (HR. Al-Bukhari)
Subhanallah
Semoga kita dapat mengambil pengetahuan bermanfaat yang bernilai ibadah lewat tulisan ini dan mengamalkan dalam kehidupan sehari - hari. Aamiin

15 KIAT PRAKTIS SEHARI-HARI

1. Saat makan pedas, terasa pedas sekali? Taruh garam dapur dalam mulut, tahan sebentar terus buang dan kumur. Maka rasa pedas langsung hilang.
2. Gigi kuning? Kunyah-kunyah kacang tanah dan tahan bentar, terus gosok gigi selama 3 menit, akan terlihat dampaknya.
3.Kalau kena luka bakar gak boleh dkasi pasta gigi..efek sementara memang dingin tapi setelah itu efekny panas ..pdhl luka bakar harus didinginkan..disiram air bersih ato obat kompres lbh baik.
4. Gelas ada bekas teh yang susah hilang? Lap dengan pasta gigi biarkan sesaat, sikat dan bilas.
5. Saat tetes obat mata, mulut agak terbuka sedikit, maka mata pun lebih gampang terbuka.
6. Mulut terluka atau sariawan, pakai tablet vitamin C tempel di luka, setelah mencair, prinsipnya luka sudah sembuh. Jika agak parah, tambahkan dengan vitamin B2.
7. Mata kemasukan debu? Pejamkan mata dan batuk dengan kuat, debu akan keluar sendirinya.
8. Setelah cuci muka, jari tempeli garam halus, terus pelan-pelan pijati kedua sisi hidung, maka komedo dan kotoran hitam di pori-pori akan hilang, dan pori-pori akan mengecil.
9. Jika baru saja digigit nyamuk, segera oles dengan sabun, gatal akan hilang. Untuk menghilangkan bekasnya, oleskan minyak kayu putih atau minya telon.
10. Saat tenggorokan sakit, radang gusi. Pada malam hari makan semangka potong kecil-kecil bersama sedikit garam, pada saat itu keadaan akan membaik dan keesokan harinya bisa dikatakan sudah sembuh.
11. Pakai hair dryer untuk meniup label sticker yg susah dilepas, saat lem sticker sudah panas, maka akan dengan mudah dilepas.
12.Saat bepergian, jika takut baju tertindih kusut, setiap helai baju sebaiknya digulung saja.
13. Lelah karena sendawa tidak berhenti-berhenti juga? Minum sedikit cuka, akan langsung hilang sendawanya.
14. Jika mengonsumsi makanan berbau seperti bawang putih, petai dan lain-lain, makanlah beberapa butir kacang goreng. Bau pun akan segera hilang.
15. Untuk menyembuhkan batuk, terutama batuk kering. Malam sebelum tidur, goreng telur dengan minyak wijen yang agak banyakan, tidak perlu tambahan bahan lain, makan saat panas, makan beberapa hari, akan segera terlihat efeknya.

" JANGAN KITA BANGGA "

Jangan bangga dengan handphone mahal/canggih, karena alat komunikasi yang akan menyelamatkan kita adalah DOA..
Jangan bangga dengan rumah mewah, karena rumah terakhir kita adalah KUBUR..
Jangan bangga dengan pangkat/gelaran,karena pangkat kita yang terakhir adalah ALMARHUM..
Jangan bangga dengan wajah yang cantik/ganteng,kerana wajah kita yang terakhir adalah TENGKORAK..
Jangan bangga dengan pakaian yang mewah karena pakaian yang terakhir adalah kain KAFAN..
Jangan bangga dengan kendaraan kita yang mewah, karena kendaraan terakhir kita adalah KERANDA JENAZAH..
Jangan Sombong dengan Tempat tidur yang empuk,karena tempat tidur kita yang terakhir adalah LIANG LAHAT..
Semoga BERMANFAAT..!!

Minggu, 06 April 2014

Hal Yang Diharapkan Pasangan


Wanita membutuhkan perhatian
★ Pria membutuhkan kepercayaan.

Wanita membutuhkan pengertian
★ Pria membutuhkan penerimaan.

Wanita membutuhkan rasa hormat
★ Pria membutuhkan penghargaan

Wanita membutuhkan kesetiaan
★ Pria membutuhkan kekaguman

Wanita membutuhkan penegasan
★ Pria membutuhkan persetujuan

Wanita membutuhkan jaminan
★ Pria membutuhkan dorongan

Wanita ingin dimengerti
★ pria harus memberi toleransi

彡 Antara keduanya ada keterikatan yang saling membutuhkan, jadi jangan terlalu mengutamakan Kesenangan pribadi彡

Toko Yang Menjual Istri

TOKO YANG MENJUAL ISTRI

Buat pria dan wanita Yuk di baca sebentar saja

Toko yang menjual istri, baru saja dibuka di sebuah kota . Di sana, laki2 dapat memilih istri. Di antara instruksi-instruksi yang ada di pintu masuk terdapat instruksi yang menunjukkan bagaimana aturan main untuk masuk toko tersebut. “Kamu hanya dapat mengunjungi toko ini SATU KALI” Toko tersebut terdiri dari 6 lantai dimana setiap lantai akan menunjukkan sebuah calon
kelompok istri. Semakin tinggi lantainya, semakin tinggi pula nilai wanita tersebut.

Bagaimanapun, ini adalah semacam jebakan. Kamu dapat memilih wanita di lantai tertentu atau lebih memilih ke lantai berikutnya tetapi dengan syarat tidak bisa turun ke lantai sebelumnya kecuali untuk keluar dari toko. Lalu, seorang laki2 pun pergi ke toko “istri” tersebut untuk mencari istri…

Di lantai 1 terdapat tulisan seperti ini :
Lantai 1 : wanita di lantai ini memiliki pekerjaan dan taat pada Tuhan. laki2 itu tersenyum,kemudian dia naik ke lantai selanjutnya.

Di lantai 2 terdapat tulisan seperti ini :
Lantai 2 : wanita di lantai ini memiliki pekerjaan, taat pada Tuhan, dan senang anak kecil. Kembali laki2 itu naik ke lantai selanjutnya.

Di lantai 3 terdapat tulisan seperti ini :
Lantai 3 : wanita di lantai ini memiliki pekerjaan, taat pada Tuhan, senang anak kecil dan cantik banget. ” Wow”, tetapi pikirannya masih penasaran dan terus naik.
Lalu sampailah laki2 itu di lantai 4 dan terdapat tulisan
Lantai 4 : wanita di lantai ini yang memiliki pekerjaan, taat pada Tuhan, senang anak kecil, cantik banget dan suka membantu pekerjaan rumah. ”Ya ampun !” Dia berseru, ”Aku hampir tak percaya”.

Dan dia tetap melanjutkan ke lantai 5 dan terdapat tulisan seperti ini :
Lantai 5 : wanita di lantai ini memiliki pekerjaan, taat pada Tuhan, senang anak kecil,cantik banget,suka membantu pekerjaan rumah, dan memiliki rasa romantis.

Dia tergoda untuk berhenti tapi kemudian dia melangkah kembali ke lantai 6 dan terdapat tulisan seperti ini :
Lantai 6 : Anda adalah pengunjung yang ke 4.363.012.000. Tidak ada wanita di lantai ini. Lantai ini hanya semata-mata bukti untuk Anda yang tidak pernah puas. Terima kasih telah berbelanja di toko “istri”. Hati-hati ketika keluar toko dan semoga hari yang indah buat Anda.

Pesan moral ini bkn cm utk pria tpjg wanita: “Tetaplah slalu merasa puas akan pasangan yg sudah Tuhan sediakan. Jgn terus mencari yg terbaik tp jadikanlah yg baik yg ada dr yg sudah Tuhan sediakan, itulah pasangan yg terbaik bagi kamu seumur hidupmu hingga maut memisahkan.”


Jangan Takut !!

Jangan takut sama teman mahasiswa yang IP nya diatas 3, banyak nilai A dan lulus cum laude. Paling-paling nanti mereka kerja di perusahaan dan jadi profesional. Mereka sudah senang bisa hidup enak dgn gaji tinggi dan sering jalan-jalan ke luar negeri.

Jagalah hubungan baik dengan teman-teman yang nilainya B dan IP nya antara 2,5 s/d 2,99. Karena kemungkinan mereka ini nanti jadi pengusaha, jadi entreprenuer yang bisa menjadi mitra anda dalam berbisnis.

Takutlah kepada teman mahasiswa yang nilainya C atau D dan IP nya pas-pasan, yg lebih suka ikut aksi demo daripada mengerjakan tugas kuliah. Mereka ini nanti bakal menjadi politikus, pengurus ormas dan parpol, dan yang mendominasi kursi parlemen dan gedung dewan kita. Merekalah yang akan menentukan hitam putihnya Republik ini, karena semua kebijakan perundangan diproduksi di meja mereka. Bahkan siapa capres di Republik ini dan siapa calon Bupati di kota anda, ditentukan oleh mereka....

#Hahahaha

Rabu, 02 Januari 2013

Cerita Tentang Seorang Ayah....

Empat tahun yang lalu, kecelakaan telah merenggut orang yang kukasihi, sering aku bertanya-tanya, bagaimana keadaan istriku sekarang di alam surgawi, baik-baik sajakah? Dia pasti sangat sedih karena sudah meninggalkan sorang suami yang tidak mampu mengurus rumah dan seorang anak yang masih begitu kecil.

Begitulah yang kurasakan, karena selama ini aku merasa bahwa aku telah gagal, tidak bisa memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani anakku, dan gagal untuk menjadi ayah dan ibu untuk anakku.

Pada suatu hari, ada urusan penting di tempat kerja, aku harus segera berangkat ke kantor, anakku masih tertidur. Ohhh aku harus menyediakan makan untuknya.

Karena masih ada sisa nasi, jadi aku menggoreng telur untuk dia makan. Setelah memberitahu anakku yang masih mengantuk, kemudian aku bergegas berangkat ke tempat kerja.

Peran ganda yang kujalani, membuat energiku benar-benar terkuras. Suatu hari ketika aku pulang kerja aku merasa sangat lelah, setelah bekerja sepanjang hari. Hanya sekilas aku memeluk dan mencium anakku, aku langsung masuk ke kamar tidur, dan melewatkan makan malam.

Namun, ketika aku merebahkan badan ke tempat tidur dengan maksud untuk tidur sejenak menghilangkan kepenatan, tiba-tiba aku merasa ada sesuatu yang pecah dan tumpah seperti cairan hangat! Aku membuka selimut dan….. di sanalah sumber ‘masalah’nya … sebuah mangkuk yang pecah dengan mie instan yang berantakan di seprai dan selimut!

Oh…Tuhan! Aku begitu marah, aku mengambil gantungan pakaian, dan langsung menghujani anakku yang sedang gembira bermain dengan mainannya, dengan pukulan-pukulan! Dia hanya menangis, sedikitpun tidak meminta belas kasihan, dia hanya memberi penjelasan singkat:

“Ayah, tadi aku merasa lapar dan tidak ada lagi sisa nasi. Tapi ayah belum pulang, jadi aku ingin memasak mie instan. Aku ingat, ayah pernah mengatakan untuk tidak menyentuh atau menggunakan kompor gas tanpa ada orang dewasa di sekitar, maka aku menyalakan mesin air minum ini dan menggunakan air panas untuk memasak mie. Satu untuk ayah dan yang satu lagi untuk saya . Karena aku takut mie’nya akan menjadi dingin, jadi aku menyimpannya di bawah selimut supaya tetap hangat sampai ayah pulang. Tapi aku lupa untuk mengingatkan ayah karena aku sedang bermain dengan mainanku, aku minta maaf,ayah … “

Seketika, air mata mulai mengalir di pipiku, tetapi, aku tidak ingin anakku melihat ayahnya menangis maka aku berlari ke kamar mandi dan menangis dengan menyalakan shower di kamar mandi untuk menutupi suara tangisku. Setelah beberapa lama, aku hampiri anakku, kupeluknya dengan erat dan memberikan obat kepadanya atas luka bekas pukulan dipantatnya, lalu aku membujuknya untuk tidur. Kemudian aku membersihkan kotoran tumpahan mie di tempat tidur.

Ketika semuanya sudah selesai dan lewat tengah malam, aku melewati kamar anakku, dan melihat anakku masih menangis, bukan karena rasa sakit di pantatnya, tapi karena dia sedang melihat foto ibu yang dikasihinya.

Satu tahun berlalu sejak kejadian itu, aku mencoba, dalam periode ini, untuk memusatkan perhatian dengan memberinya kasih sayang seorang ayah dan juga kasih sayang seorang ibu, serta memperhatikan semua kebutuhannya. Tanpa terasa, anakku sudah berumur tujuh tahun, dan akan lulus dari Taman Kanak-kanak. Untungnya, insiden yang terjadi tidak meninggalkan kenangan buruk di masa kecilnya dan dia sudah tumbuh dewasa dengan bahagia.

Namun, belum lama, aku sudah memukul anakku lagi, saya benar-benar menyesal. Guru Taman Kanak-kanaknya memanggilku dan memberitahukan bahwa anak saya absen dari sekolah. Aku pulang kerumah lebih awal dari kantor, aku berharap dia bisa menjelaskan. Tapi ia tidak ada dirumah, aku pergi mencari di sekitar rumah kami, memangil-manggil namanya dan akhirnya menemukan dirinya di sebuah toko alat tulis, sedang bermain komputer game dengan gembira. Aku marah, membawanya pulang dan menghujaninya dengan pukulan-pukulan. Dia diam saja lalu mengatakan, “Aku minta maaf, ayah“.

Selang beberapa lama aku selidiki, ternyata ia absen dari acara “pertunjukan bakat” yang diadakan oleh sekolah, karena yg diundang adalah siswa dengan ibunya. Dan itulah alasan ketidakhadirannya karena ia tidak punya ibu.

Beberapa hari setelah penghukuman dengan pukulan rotan, anakku pulang ke rumah memberitahuku, bahwa disekolahnya mulai diajarkan cara membaca dan menulis. Sejak saat itu, anakku lebih banyak mengurung diri di kamarnya untuk berlatih menulis,aku yakin , jika istriku masih ada dan melihatnya ia akan merasa bangga, tentu saja dia membuat saya bangga juga!

Waktu berlalu dengan begitu cepat, satu tahun telah lewat. Tapi astaga, anakku membuat masalah lagi. Ketika aku sedang menyelasaikan pekerjaan di hari-hari terakhir kerja, tiba-tiba kantor pos menelpon. Karena pengiriman surat sedang mengalami puncaknya, tukang pos juga sedang sibuk-sibuknya, suasana hati mereka pun jadi kurang bagus.
Mereka menelponku dengan marah-marah, untuk memberitahu bahwa anakku telah mengirim beberapa surat tanpa alamat. Walaupun aku sudah berjanji untuk tidak pernah memukul anakku lagi, tetapi aku tidak bisa menahan diri untuk tidak memukulnya lagi, karena aku merasa bahwa anak ini sudah benar-benar keterlaluan. Tapi sekali lagi, seperti sebelumnya, dia meminta maaf : “Maaf, ayah”. Tidak ada tambahan satu kata pun untuk menjelaskan alasannya melakukan itu.

Setelah itu saya pergi ke kantor pos untuk mengambil surat-surat tanpa alamat tersebut lalu pulang. Sesampai di rumah, dengan marah aku mendorong anakku ke sudut mempertanyakan kepadanya, perbuatan konyol apalagi ini? Apa yang ada dikepalanya? Jawabannya, di tengah isak-tangisnya, adalah : “Surat-surat itu untuk ibu…..”. Tiba-tiba mataku berkaca-kaca. …. tapi aku mencoba mengendalikan emosi dan terus bertanya kepadanya: “Tapi kenapa kamu memposkan begitu banyak surat-surat, pada waktu yg sama?” Jawaban anakku itu : “Aku telah menulis surat buat ibu untuk waktu yang lama, tapi setiap kali aku mau menjangkau kotak pos itu, terlalu tinggi bagiku, sehingga aku tidak dapat memposkan surat-suratku. Tapi baru-baru ini, ketika aku kembali ke kotak pos, aku bisa mencapai kotak itu dan aku mengirimkannya sekaligus”. Setelah mendengar penjelasannya ini, aku kehilangan kata-kata, aku bingung, tidak tahu apa yang harus aku lakukan, dan apa yang harus aku katakan.

Aku bilang pada anakku, “Nak, ibu sudah berada di surga, jadi untuk selanjutnya, jika kamu hendak menuliskan sesuatu untuk ibu, cukup dengan membakar surat tersebut maka surat akan sampai kepada mommy. Setelah mendengar hal ini, anakku jadi lebih tenang, dan segera setelah itu, ia bisa tidur dengan nyenyak. Aku berjanji akan membakar surat-surat atas namanya, jadi saya membawa surat-surat tersebut ke luar, tapi…. aku jadi penasaran untuk tidak membuka surat tersebut sebelum mereka berubah menjadi abu.

Dan salah satu dari isi surat-suratnya membuat hati saya hancur ‘ibu sayang’, Aku sangat merindukanmu! Hari ini, ada sebuah acara ‘Pertunjukan Bakat’ di sekolah, dan mengundang semua ibu untuk hadir di pertunjukan tersebut. Tapi kamu tidak ada, jadi aku tidak ingin menghadirinya juga. Aku tidak memberitahu ayah tentang hal ini karena aku takut ayah akan mulai menangis dan merindukanmu lagi.

Saat itu untuk menyembunyikan kesedihan, aku duduk di depan komputer dan mulai bermain game di salah satu toko. Ayah keliling-keliling mencariku, setelah menemukanku ayah marah, dan aku hanya bisa diam, ayah memukul aku, tetapi aku tidak menceritakan alasan yang sebenarnya.

Ibu, setiap hari aku melihat ayah merindukanmu, setiap kali dia teringat padamu, ia begitu sedih dan sering bersembunyi dan menangis di kamarnya. Aku pikir kita berdua amat sangat merindukanmu. Terlalu berat untuk kita berdua. Tapi bu, aku mulai melupakan wajahmu. Bisakah ibu muncul dalam mimpiku sehingga aku dapat melihat wajahmu dan ingat kamu? Temanku bilang jika kau tertidur dengan foto orang yang kamu rindukan, maka kamu akan melihat orang tersebut dalam mimpimu. Tapi ibu, mengapa engkau tak pernah muncul ?
Setelah membaca surat itu, tangisku tidak bisa berhenti karena aku tidak pernah bisa menggantikan kesenjangan yang tak dapat digantikan semenjak ditinggalkan oleh istriku

Note : Untuk para suami dan laki-laki, yang telah dianugerahi seorang istri/pasangan yang baik, yang penuh kasih terhadap anak-anakmu selalu berterima-kasihlah setiap hari pada istrimu. Dia telah rela menghabiskan sisa umurnya untuk menemani hidupmu, membantumu, mendukungmu, memanjakanmu dan selalu setia menunggumu, menjaga dan menyayangi dirimu dan anak-anakmu.

Hargailah keberadaannya, kasihilah dan cintailah dia sepanjang hidupmu dengan segala kekurangan dan kelebihannya, karena apabila engkau telah kehilangan dia, tidak ada emas permata, intan berlian yang bisa menggantikannya.



WHAT GOOD IS LOVE

I waited for your love in hope,
That ours would come again,
And make me feel the things I felt,
When we were one, back then.

But time and distance have erased,
The things I wished anew,
And now I find myself alone,
Though I am here with you.

What good is love, that does not touch,
What good is love, that gives you pain.
What good is love, that makes you run,
And makes you lost out in the rain.

I traveled to another world,
Out far beyond the one we knew,
I thought that I could live again,
And now I find I'm back with you.

But what of hearts that beat as one,
And what of passion and embrace,
Is it too much to ask of you,
To make these tears of mine erase.

What good is love, that does not touch,
What good is love, that gives you pain.
What good is love, that makes you run,
And makes you lost out in the rain.

Too painful this - to journey back,
To times of love and laughter free,
The times we lay together with
A sense of you , a sense of me.

So now, I journey on alone,
Forever wandering, in my thoughts,
And I shall ask you once again,
What good is love.

Minggu, 30 September 2012

FREEDOM OF EXPRESSION By Dr.Mahathir bin Mohamad


Addendum to “Freedom of Expression” ...
1. Hillary Clinton says the film insulting to Muslims cannot be stopped because of freedom of expression.

2. The French and Italian papers published photos of a naked Duchess of Cambridge. Now a French court has ordered the publishers to surrender all the pictures to the royal couple and to stop publishing them. The Italians are also going to do the same.

3. So freedom of expression is selective, not to be used against a countess but okay for the prophet of the Muslims.

4. I know there are many hypocrites in the West but this is the mother of all Western hypocrisy.

---------------------------

1. Hilary Clinton defends the film which insults the Prophet of the Muslims because of freedom of expression, a part of human rights. I think Western values have gone crazy. In the name of human rights and free speech one can insult anybody. What kind of human society will we have if everyone can curse and denigrate everyone else? There will be no peace either between countries or religions or races or members of the public anywhere.

2. How would one feel if someone comes up to you and calls you “a bastard, the offspring of sex between your mother and some man who is not your legally wedded father.”

3. Well how would one feel? The Americans would feel nothing because in their society this is normal. Their mothers sleep around with just about anybody. That is the norm, they would say. So do their fathers. It is an expression of the equality of the sexes.

4. Asians, and Muslims would feel insulted. They would probably kill the persons who say such things of their mothers. Free speech, yes. But insulting speech, no! Certainly no Asian would like to be called a bastard even as a joke.

5. It would seem that the liberal West believes that free speech is licence to curse and insult other people without limit.

6. They can enjoy this licence among themselves. That’s okay. But they cannot insist that everyone accept their coarseness and lack of manners. If freedom is a part of human rights, not the rights of the West alone, Asians must have their rights to their own norms and code of morality. Otherwise Western freedom would be about denying others their freedom.

7. If that is what Western freedom is about then how others react to Western freedom must be accepted by the West as the expression of freedom of these others.

8. Western values are not universal, no matter what the Westerners claim or believe about their values. Other people and Asians have their own values. If the West believes that freedom must be enjoyed by all, must be universal, then that freedom must be extended to the values subscribed by others.

9. If you don’t believe others should have freedom to enjoy their own values then you do not really believe in freedom as a part of human rights. Of course certain events we are seeing today seem to indicate that the West has arrogated freedom to themselves only. The freedom to kill people, including innocent people, is obviously a part of Western freedom.

10. That would mean the West is more authoritarian and undemocratic than the very people they accuse of being authoritarian and undemocratic.

11. It is about time that the West rethink their beliefs in freedom. If you really believe that freedom should be enjoyed by all, then respect other peoples’ rights to their faiths, their values and their freedoms.

12. I deplore the extremely violent reactions to the film and killing of the American consul but I fully understand that some people’s feelings are stronger than some other people. In a free world the strength of these people’s feelings is their right. If there is such a thing as human rights then there should also be respect for the sensitivities of other people.

13. Otherwise stop talking about human rights and certainly stop violently promoting these so-called rights. You have no right to take the moral high ground.

Setiap Orang Dapat Meraih Kesuksesan


Setiap Orang Dapat Meraih Kesuksesan

Setiap orang dapat meraih kesuksesan. Namun, benarkah bahwa sikap, mental, bahkan motivasi kita selama ini sudah menuju ke arah kesuksesan? Jika belum, maka kesuksesan yang Anda impikan barulah isapan jempol semata. Menjadi sukses bukanlah seperti berjalan di taman yang indah.

Sukses adalah sebuah pilihan yang dapat Anda buat. Sukses adalah mengenai pilihan apa yang Anda inginkan dalam kehidupan dan mengambil langkah penting untuk mencapainya. Sukses tidak akan berhenti sampai Anda meraihnya! Diperlukan proses (baca: waktu dan kesempurnaan ikhtiar) yang tak singkat. Namun, jika Anda mengikuti beberapa panduan dan memiliki dedikasi untuk menjadi “sesuatu”, Anda memiliki peluang besar untuk menjadi orang sukses. Meski demikian, masing-masing individu memiliki definisi sukses yang berbeda.

Dua definisi sukses yang pertama, menurut kamus adalah "mendapatkan hasil yang memuaskan" dan "mencapai sesuatu yang diinginkan atau direncanakan”. Jadi, menjadi orang terkaya di dunia dapat dianggap sebagai keberhasilan bagi beberapa orang, namun tidak semuanya. Selama Anda berusaha keras untuk melakukan yang terbaik dan Anda mencapai tujuan ini, Anda telah berhasil. Lantas, bagaimana menjadi sukses?

Pertama: Anda harus memiliki tujuan dan rencana tertulis untuk memulainya, sehingga Anda tahu apa yang diinginkan. Plus, dengan menulis, Anda dapat membacanya berulang kali dan melihat apa yang Anda inginkan, serta menggunakannya sebagai motivator.

Kedua: Sabar untuk memulai. Ketahuilah, Anda tidak akan meraih keberhasilan dalam waktu yang singkat. Mungkin memerlukan waktu beberapa bulan atau bahkan tahunan. Terkadang, kerja keras Anda di awal, hanya mendapatkan hasil yang minim, Jika Anda tidak kuat, bukan mustahil, Anda akan dihinggapi keputusasaan. Namun, jika Anda mempertahankan kerja keras Anda, reward akan datang kemudian. Karenanya, sangatlah penting untuk berpikir besar namun realistis pada saat yang bersamaan. Sadari bahwa tidak ada titik dalam penetapan yang dapat diraih dengan mudah jika Anda membatasi kemampuan diri.

Ketiga: Buatlah rencana mingguan untuk memperkaya upaya Anda meraih keberhasilan. Ketika Anda gagal dan terpaku pada rencana, Anda telah gagal menjadi apa yang Anda inginkan. Dengan mengikuti rencana tertulis, Anda berutang pada diri Anda sendiri untuk menyelesaikannya.

Keempat: Fokus pada tujuan. Jangan sampai hal-hal sepele membuat Anda tertekan, sebab akan banyak perubahan dan hambatan, baik besar atau kecil yang mesti dihadapi. Dengan menyediakan waktu untuk fokus dan mendapatkan solusi yang rasional terhadap masalah, berarti Anda semakin dekat dengan keberhasilan. Untuk dapat melakukannya, Anda harus memiliki impian yang Anda inginkan. Hanya dengan memiliki mimpi yang jelas, Anda dapat memulai fokus. Fokuslah secara terus menerus, sehingga apa pun yang Anda lakukan, akan dikerjakan dengan impian dalam pikiran Anda. kemudian Anda dapat melangkah ke arah yang Anda impikan.

Kelima: Tetap positif dalam kerja keras. Sekali Anda menjadi orang yang berpikir negatif, Anda semakin dekat dengan menghentikan diri Anda sendiri. Satu-satunya jalan kegagalan adalah menyerah. "Kamu adalah apa yang kamu pikirkan." Jika Anda percaya pada diri Anda dan yakin dengan kemampuan Anda, Anda akan menjadi orang yang demikian. Hiduplah seolah Anda adalah orang yang berhasil, seolah Anda telah mencapai sasaran yang dituju. Misalnya, ketika Anda mengendarai mobil, visualkan seperti apa mobil impian Anda dan lihat bahwa Anda mengendarainya. Visualkan Anda mengendarainya ke rumah impian Anda. Semakin Anda sering melakukannya, alam bawah sadar Anda akan berpikir bahwa Anda benar-benar sukses dan menggerakkan Anda ke arah tersebut. Keyakinan adalah katalis yang diperlukan impian dan keyakinan itu membantu mengubah fokus ke dalam rencana. Jangan pernah meremehkan kekuatan keyakinan. Keyakinan ditambah dengan emosi adalah kekuatan yang tidak terbendung!

Ada beberapa hal lain yang diperlukan dalam mencapai keberhasilan, namun hal di atas adalah beberapa kunci pokoknya.

Setelah Baca 'Ayat Kursi' Pertolongan Datang


REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH --- Madinah kota suci. Setiap orang yang memasuki kota ini diyakini akan mendapatkan balasan atau teguran secara langsung atas amal ataupun dosa yang dilakukan. Wallahu 'alam.

Tapi itulah yang dialami Halimah, sebut saja demikian. Senin malam (18/10), ia masih menggigil kedinginan ketika tiba di kantor Daerah Kerja Madinah. Calhaj asal Jawa Tengah itu, tidak tahu jalan pulang ke pemondokannya. Ia tersesat setelah melakukan salat Isya di Masjid Nabawi.

Petugas haji berkali-kali membujuk sang ibu agar mau makan biar bisa minum obat. Tapi si ibu menggeleng saja. Ia memilih tiduran di sofa, menelungkupkan badannya yang demam. "Tadi saya sudah minum obat. Saya maunya disuntik saja agar cepat sembuh," kata ibu berusia 53 tahun itu.

Sang ibu pergi ke tanah suci sendirian. Suaminya telah meninggal dunia. Ini merupakan hari keempat ibu asal Boyolali itu berada di Madinah. Ia mengaku mulai sedikit hafal jalan dari hotel tempatnya menginap menuju Masjid Nabawi.

Malam itu ia pergi ke masjid untuk salat Maghrib dan Isya bersama teman-teman serombongan. Namun setelah shalat ia terpisah dari sang kawan.

"Saya sudah berjalan jauh sekali. Ke sana ke mari. Mungkin ada kalau satu jam. Saya melewati jurang-jurang banyak sekali. Tebing-tebing curam, saya takut sekali," cerita sang ibu kepada MCH dalam mobil saat diantar pulang menuju pemondokannya.

Calhaj asal Boyolali itu lantas terus-terusan berdoa. Ia membaca ayat kursi memohon pada Allah agar diberikan keselamatan. Dan doa itu dikabulkan oleh Allah. Tidak lama kemudian muncul orang yang menolong ibu paruh baya tersebut.

"Setelah saya membaca ayat kursi tiba-tiba ada laki-laki yang menolong saya. Saya diantar ke kantor Daker. Dia baik sekali bahkan tidak mau saya bayar," kata si ibu.

Setelah sampai ke pemondokannya si ibu pun menyatakan akan terus berdoa dan meminta ampunan pada Allah atas dosa tertentu yang mungkin pernah dilakukan. "Katanya kalau di Mekkah atau Madinah itu seperti ujian bagi kita, kita diuji dengan mendapat teguran langsung atas salah kita," kata si ibu.

Kisah lainnya dialami seorang jamaah asal Jakarta. Pria itu masih gagah, umurnya baru 53 tahun. Awalnya ia sangat yakin tidak akan tersesat untuk pulang ke pemondokannya. Namun usai salat Asar, ia hanya muter-muter tidak menemukan pemondokan yang dicarinya. Ia bahkan terpisah dari sang istri.

"Tadi ke sini sama istri saya. Saya yakin nggak tersesat soalnya pemondokannya sangat dekat. Tapi setelah saya jalan kok tidak ketemu juga, Istri saya juga nggak tahu sekarang ada di mana. Saya mungkin ditegur karena terlalu percaya diri," kisah calhaj asal Jakarta tersebut.

Sang bapak pun akhirnya ditolong petugas haji dan diantarkan ke pemondokan. Peringatan bagi kita, untuk tidak pernah takabur dan jumawa.

KATA dan ANGKA

1 x 8 + 1 = 9
12 x 8 + 2 = 98
123 x 8 + 3 = 987
1234 x 8 + 4 = 9876
12345 x 8 + 5 = 98765
123456 x 8 + 6 = 987654
1234567 x 8 + 7 = 9876543
12345678 x 8 + 8 = 98765432
123456789 x 8 + 9 = 987654321

1 x 9 + 2 = 11
12 x 9 + 3 = 111
123 x 9 + 4 = 1111
1234 x 9 + 5 = 11111
12345 x 9 + 6 = 111111
123456 x 9 + 7 = 1111111
1234567 x 9 + 8 = 11111111
12345678 x 9 + 9 = 111111111
123456789 x 9 + 10 = 1111111111

9 x 9 + 7 = 88
98 x 9 + 6 = 888
987 x 9 + 5 = 8888
9876 x 9 + 4 = 88888
98765 x 9 + 3 = 888888
987654x 9 + 2 = 8888888
9876543 x 9 + 1 = 88888888
98765432 x 9 + 0 = 888888888

Hebatkan?
Coba lihat simetri ini :

1 x 1 = 1
11 x 11 = 121
111 x 111 = 12321
1111 x 1111 = 1234321
11111 x 11111 = 123454321
111111 x 111111 = 12345654321
1111111 x 1111111 = 1234567654321
11111111 x 11111111 = 123456787654321
111111111 x 111111111 = 123456789876543 21

Kurang hebat ?
Sekarang lihat ini :

Jika 101% dilihat dari sudut pandangan Matematika, apakah ia sama dengan 100%, atau ia LEBIH dari 100%?
Kita selalu mendengar orang berkata dia bisa memberi lebih dari 100%, atau kita selalu dalam situasi dimana seseorang ingin kita memberi 100% sepenuhnya.
Bagaimana bila ingin mencapai 101%?
Apakah nilai 100% dalam hidup?
Mungkin sedikit formula matematika dibawah ini dapat membantu memberi jawabannya.

Jika ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

Disamakan sebagai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

Maka, kata KERJA KERAS bernilai :
11 + 5 + 18 + 10 + 1 + 11 + 5 + 18 + 19 + 1 = 99%

H-A-R-D-W-O-R-K
8 + 1 + 18 + 4 + 23 + !5 + 18 + 11 = 99%

K-N-O-W-L-E-D-G -E
11 + 14 + 15 + 23 + 12 + 5 + 4 + 7 + 5 = 96%

A-T-T-I-T-U-D-E
1 + 20 + 20 + 9 + 20 + 21 + 4 + 5 = 100%

Sikap diri atau ATTITUDE adalah perkara utama untuk mencapai 100% dalam hidup kita. Jika kita kerja keras sekalipun tapi tidak ada ATTITUDE yang positif didalam diri, kita masih belum mencapai 100%.

Tapi, LOVE OF GOD
12 + 15 + 22 + 5 + 15 + 6 + 7 + 15 + 4 = 101%

atau, SAYANG ALLAH
19 + 1 + 25 + 1 + 14 + 7 + 1 + 12 + 12 + 1 + 8 = 101%

( artinya, Cinta & Kasih Sayank ALLAH melampaui Segalanya...)


PENGORBANAN SEORANG AYAH


  • Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya…..Akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya.Lalu bagaimana dengan Papa?Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari,tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng,tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?
Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil……Cerita Sedih Tentang CintaPapa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda.Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu…Kemudian Mama bilang : “Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya” ,Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka….

Tapi sadarkah kamu?

Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.

Cerita Ayah

Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba.Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : “Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang”Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata :

“Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!”.Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.Ketika kamu sudah beranjak remaja….Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: “Tidak boleh!”.

Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu?Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga..Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu…Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama….Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,Bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia…. :’)Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu?

Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir…Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut - larut…Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu.. .Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang?

“Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa”Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur.Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti…Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan PapaKisah Sedih

Ketika kamu menjadi gadis dewasa….Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain…Papa harus melepasmu di bandara.Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu?

Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata “Jaga dirimu baik-baik ya sayang”.Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT…kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa.Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan…

Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : “Tidak…. Tidak bisa!”Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan “Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu”.Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat “putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang”Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya.Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin..Karena Papa tahu…..Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.

Dan akhirnya….

Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia….Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?Papa menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa….Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata: “Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik….Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik….Bahagiakanlah ia bersama suaminya…”Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk…Dengan rambut yang telah dan semakin memutih….Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya….Papa telah menyelesaikan tugasnya….Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita…Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat…Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis…Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa “KAMU BISA” dalam segala hal ^_^

UNGKAPAN HATI SEORANG IBU !!

Anakku...

Bagaimana kabarmu, apakah kamu baik-baik saja? Di rumah, ibumu juga sehat. Sekarang ini aku sedang memandangi cermin dan fotomu. Tiba-tiba aku menjadi sadar bahwa aku sudah mulai tua. Kerut merut di wajahku sudah semakin banyak dan aku tidak cekatan lagi seperti dulu. Aku sering iri padamu yang selalu ceria, riang, aktif dan penuh dinamika. Akupun pernah mengalami seperti itu dulu.


Anakku...

Ketika menikah dengan ayahmu, aku tidak pernah membayangkan akan mempunyai anak seperti kamu. Sungguh, aku bangga padamu. Setelah engkau besar kini, aku baru sadar betapa kecilnya aku ini, betapa tidak berartinya aku. Engkau lahir dan tumbuh semata-mata karena mukjizat dan rahmat Tuhan belaka.


Tak kuingkari memang akulah yang mengandungmu selama sembilan bulan. Saat itu aku selalu gelisah menanti kelahiranmu. Aku selalu menjaga diriku agar bayi di perutku, yaitu kamu, sehat. Dengan susah payah dan sakit kulahirkan engkau. Aku termasuk beruntung karena tidak harus meninggal untuk melahirkanmu. Aku sampai menitikkan air mata bahagia saat mendengar tangis pertamamu yang lucu.


Engkau ini darah dan dagingku sendiri; engkau tumbuh dari bagian tubuhku namun engkau lahir keluar sebagai manusia yang baru sama sekali. Dalam beberapa hal kamu memang mirip aku tetapi selebihnya engkau sungguh baru.


Sejak kecil kurawat engkau dengan sangat hati-hati dan penuh kasih; engkau lebih kuperhatikan dari pada apapun yang pernah kumiliki. Kusuapi dan kususui engkau dengan air yang mengalir dari dadaku sendiri. Bila engkau menangis kugendong dan kuhibur. Kuberi engkau pakaian dan sepatu dan topi yang cocok untukmu. Tak lupa kubelikan juga mainan yang kau gemari; mobil-mobilan atau boneka-boneka yang lucu. Engkau masih ingat masa kecilmu, kan?


Setiap pagi dan sore kumandikan engkau. Bila kau ngompol atau e’ek di celana atau di popok, dengan sabar kubersihkan dan kuganti dengan yang baru.


Paling sedihlah aku, bila kamu sakit. Memang engkau waktu itu hanya makhluk kecil yang tidak berdaya, yang bisa saja kubuang ke kotak sampah atau ke selokan kalau aku mau. Tapi aku cinta padamu, engkau bagian dari hidupku sendiri. Maka kurawat engkau sungguh-sungguh, kubawa engkau ke dokter, kuusahakan agar kau mendapat vaksinasi dan makanan bergizi.


Anakku...

Pada waktu masih kecil dulu, kamu sering rewel, ngambeg bila tidak diberi uang jajan, atau sulit bila disuruh mandi. Kau ingat betapa manjanya kamu. Setiap kali kau lari ke pangkuanku bila engkau bertengkar dengan kakakmu, bila dimarahi ayah, atau bila dinakali teman-temanmu. Aku menjadi saksi untuk masa kecilmu yang manja, sehingga aku tak sempat lagi mengurus diri atau pergi sesuka hati.


Kini engkau sudah dewasa...

Aku bangga padamu, engkau harapanku. Namun aku sering sedih melihat kelakuanmu; kala engkau bermalas-malasan untuk bangun, kala bermain seharian tak tahu waktu. Hampir-hampir aku menangis bila kuingat betapa sulitnya menyuruhmu belajar, mengerjakan PR, atau mengingatkanmu untuk tidak membolos. Sepertinya kau tidak tahu bahwa ini semua demi kamu sendiri. Sungguh aku tidak bermaksud mau menyengsarakanmu dengan aturan-aturanku. Aku ingin engkau bahagia, bisa hidup pantas di tengah-tengah dunia yang penuh dengan persaingan ini. Kamu harus pandai supaya tidak mati tertelan jamanmu nanti.


Anakku...

Betapa sedihnya aku, ketika aku kau tuduh orang tua kolot, orang tua yang tidak mengikuti jaman, atau orang tua kampungan. Aku ingin dipahami bahwa kalau kusuruh kau bergaul tidak sembarangan, berpakaian yang pantas dan mau menghargai orang lain, adalah sungguh-sungguh supaya kamu menjadi manusia yang bermoral, bukan begajulan yang menghancurkan hidupnya dengan mau hidup sebebas-bebasnya.


Kau lihat betapa banyak teman sebayamu yang sudah harus berhenti sekolah untuk mengasuh anak, betapa banyak teman seusiamu jatuh pada obat bius dan pornografi. Anakku, aku tahu engkaupun tidak ingin menjadi seperti itu.


Sungguh kalau aku keras dalam hal ini karena aku tahu betapa halusnya bujukan setan dan betapa beratnya hidup yang tidak tegas terhadap yang jahat. Aku ingin kau pun memahami itu. Hatiku akan hancur bila sikapmu selalu melawan aku, bila kau selalu menganggap dirimu benar sendiri.


Setiap malam aku berdoa untukmu, tak sekejap pun engkau hilang dari hidupku. Bila aku sedang memasak di dapur, yang kubayangkan adalah kepuasan makanmu dan juga kesehatan tubuhmu. Bila aku ikut membantu bekerja, yang kuinginkan engkau tidak terhambat karena biaya. Bila kubenahi kamarmu yang selalu berantakan yang kuinginkan agar kau krasan di rumah. Bila kubelikan kau baju-baju yang modis, aku ingin kau tidak malu pada teman-temanmu. Dan bila aku merawat kesehatan tubuhku sendiri, aku hanya ingin agar aku dapat lebih lama lagi mendampingi dan menyerahkan hidup kepadamu.


Sekarang ini kamu sudah dewasa, banyak hal sudah dapat kau lakukan sendiri. Lambat laun akan terasa bahwa hidupmu memang menjadi tanggung jawabmu sendiri; tidak ada seorangpun yang dapat menggantikannya termasuk ibumu ini. Mohon jangan kecewakan aku dengan sikap keras kepalamu yang kekanak-kanakkan itu. Aku tidak cemburu kalau kamu sekarang sudah melebihi aku dalam segalanya. Aku malah bangga karena Tuhan sudah berkenan membiarkan aku ikut menyaksikan pembentukkan hidupmu. Seperti sebatang lilin, hidupku sudah meleleh habis… dan sebentar lagi pasti akan padam… untuk menerangi hidupmu, anakku. Kini engkau sendiri sudah mulai menyala, lebih terang dari yang kupunya.


Anakku...

Kalau engkau memang sulit menerima aku yang sering rewel, kolot atau lamban ini, aku mohon paling tidak kamu mau menghormati ayahmu. Sepanjang hari setiap hari selama bertahun-tahun dia bekerja keras untukmu, hingga tubuhnya lemah, hingga kulitnya kerut merut tertimpa banyak penderitaan. Cintanya padamu membuatnya tidak malu untuk bekerja di tempat-tempat yang kotor, membuatnya tahan duduk berjam-jam menangani tugas-tugas yang membosankan, dan membuatnya setia menjagai kita semua.Dia juga hanya ingin agar kita ini berbahagia.


Anakku...

Jangan sia-siakan cintanya. Jarang sekali dia mengeluh kala menghadapi beratnya beban kehidupan, tugas-tugas berat dan tuntutan anak-anaknya. Di hadapan kita, dia selalu tersenyum dan tertawa gembira. Kadang-kadang aku merasa kasihan kepadanya kalau dia tidak bisa pulang seharian, kalau tubuhnya yang sudah kecapaian itu harus dipaksa untuk bekerja lagi. Saya sendiri sering merasa bersalah karena rasanya hanya memperlakukan ayah seperti kuda beban atau sapi perahan. Kita bisa beli ini itu, bisa pergi ke sana kemari atau bermain-main dengan santai di rumah, sementara itu dia hanya puas dengan secangkir kopi dan baju yang itu itu saja, dia juga tidak mempunyai banyak waktu untuk bersantai-santai seperti kita. Sungguh anakku, aku mohon hormatilah ayahmu.


Akhirnya...

Sebagai orang tuamu aku minta maaf kalau selama ini aku kadang-kadang egois, menuntut terlalu berlebihan, kolot dan keras terhadapmu. Maafkan aku bila aku kurang mengerti kebutuhan-kebutuhan dan dunia mudamu. Kadang aku masih menganggapmu seperti anak-anak yang harus kuatur segalanya agar tidak keliru. Maafkan aku anakku, yang membuat banyak kesalahan atau malah menyengsarakanmu, yang tidak dapat mencintai dengan cara yang cocok dengan keinginanmu. Kata maaf darimu adalah hadiah yang paling kutunggu.


Anakku...

Aku sudah kangen kamu. Ingin rasanya kubisikkan aku sayang kamu. Hanya peluk ciumku untukmu.


IBU-MU